Pemilu 2024

Bupati Madiun Kaji Mbing dan Keluarga Ikuti Coklit Pemutakhiran Data dan Pemilih untuk Pemilu 2024

Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro (Kaji Mbing) melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) daftar pemilih untuk Pemilu 2024

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
febrianto ramadani/surya.co.id
Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, beserta Istrinya Penta Lianawati Ahmad Dawami Ragil Saputro menunjukkan bukti seusai mengikuti coklit Pemilu 2024 di kediamannya, Desa Sumberejo, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Kamis (23/2/2023). 

SURYA.co.id | MADIUN - Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro (Kaji Mbing) menyambut hangat Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di kediamannya, Desa Sumberejo, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Kamis (23/2/2023).

Kedatangan petugas tersebut dalam rangka pencocokan dan penelitian (Coklit) daftar pemilih, sebagai salah satu tahapan untuk Pemilu 2024.

Kegiatan tersebut disaksikan langsung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Madiun.

"Yang pertama didata tadi adalah saya sendiri, kemudian istri, dan anak saya yang pertama," ujarnya.

Bagi Kaji Mbing, sapaan akrabnya, selaku masyarakat biasa tentunya mempunyai hak untuk memilih.

Maka dari itu, momen ini sengaja dimanfaatkan untuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Pemilu 2024.

"Karena seluruh pemilih nanti akan melalui tahapan ini. Jadi biar tidak ada kesalahan karena tahapannya panjang. Saya harap semua kalangan mensukseskan kegiatan coklit ini, sehingga bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan tanggal 12 Februari sampai 14 Maret. Saya menekankan kepada petugas, tetap mengenakan identitas yang lengkap. Seperti ID Card dan rompi. Masyarakat harus tahu bahwa tugas pantarlih adalah melakukan pendataan," jelasnya.

Di tempat yang sama, Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Madiun Nur Wahid Nasrullah menambahkan, pelaksanaan coklit sejauh ini mencapai 38,55 persen.

Data bisa bertambah karena beberapa tempat, khususnya jaringan internet yang lambat, belum bisa maksimal.

"Kalau data sudah sinkron semua, saya yakin bisa di angka 40 persen untuk saat ini. Kendala sementara yang kami hadapi E Coklit adalah sinyal. Kalau coklit secara manual sudah berjalan sesuai dengan prosedur," ungkapnya.

Memang E Coklit di awal kegiatan, lanjut dia, terkendala akses login.

Kemungkinan karena diakses oleh seluruh Pantarlih di Indonesia. Jadi secara proses sinkronisasi membutuhkan waktu. 

"Data akurat bisa diketahui setelah ada laporan terkini. Kami pastikan melalui PPK dan PPS agar Pantarlih yang belum bisa akses bisa segera masuk E Coklit. Kami optimis pada paruh kedua coklit bisa tuntas. Tinggal evaluasi apakah ada data yang salah input, terutama soal pemetaan yang salah, dalam satu KK bisa terpecah. Untuk di Kabupaten Madiun ada 593 ribu total pemilih," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved