Jawa Timur Barometer Pemilu 2024
Siap Amankan Suara Rakyat, KPU Jatim Sebut Ada 31,81 Juta Pemilih Jatim di Pemilu 2024
Ketua KPU Jatim, Choirul Anam: Tahapan Pemilu sudah dilakukan menuju pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Ketua KPU Jatim, Choirul Anam turut hadir dalam Talkshow Series Tribun Network Mata Lokal Memilih bertajuk 'Jawa Timur Barometer Pemilu 2024: Dari Jatim Menuju Panggung Nasional', yang digelar di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Kamis (23/2/2023).
Dalam talkshow spesial yang digelar sebagai puncak peringatan HUT TribunJatim.com ke-6 ini, Choirul Anam menegaskan bahwa saat ini KPU Jatim telah bergerak melakukan tahapan Pemilu 2024.
Saat ini, dikatakan Anam, KPU sudah turun ke bawah untuk melakukan tahapan Pemilu 2024. Yaitu pemutakhiran data pemilih. Proses ini dilakukan sejak tanggal 14 Februari 2023 hingga 14 Maret 2023 mendatang.
“Ada sebanyak 119 ribu tenaga kami yang akan datang door to door untuk melakukan update pemutakhiran data pemilih. Total di Jatim ada 31.810.467 pemilih, ini data awal yang akan kami update,” kata Anam.
Baca juga: Pakai Tagline Mari Bung Rebut Kembali, PKB Jatim Target Menang di Pemilu 2024
Baca juga: Talkshow Jawa Timur Barometer Pemilu 2024, Budi Kanang: PDIP Menang Hattrick Mulai dari Jatim
Baca juga: Talkshow Jawa Timur Barometer Pemilu 2024, Surokim Abdussalam Ungkap 3 Jurus Menang Parpol di Jatim
Pemilih awal itu terdiri dari pemilih 17 hingga 20 tahun sebesar 7 persen, kemudian usia 21-30 persen sebanyak 10 persen.
Yang artinya ada 17 persen pemilih muda. Disusul kemudian usia 31-40 tahun sebesar 18 persen dan usia 51-60 tahun sebesar 17 persen serta di atas 60 tahun sebesar 19 persen.
Anam mengatakan, dalam beberapa kesempatan, ia mengaku memang masih banyak yang menanyakan apakah Pemilu 2024 akan ditunda.
Namun, ia kembali menegaskan, bahwa tahapan Pemilu sudah dilakukan menuju pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang.
Di sisi lain, yang juga menjadi tugas berat KPU adalah menjaga kepercayaan rakyat untuk mengamankan dan mengawal suara rakyat.
Anam menegaskan lagi, bahwa KPU kini sudah memiliki sistem digital dalam rekapitulasi suara. Yaitu sistem informasi rekapitulasi. Yang mana siapa pun bisa ikut menyaksikan dan memantau data tersebut.
“Kami selalu komitmen untuk menjaga suara rakyat agar harus tetap sama dari TPS sampai kota, rekap baik di kabupaten kota sampai provinsi,” tegasnya.
Bahkan, saat ini KPU juga sudah melakukan MoU dengan enam kampus di Surabaya, agar mahasiswa dan kampus memiliki kontribusi dalam pesta demokrasi.
“Kami sampaikan kepada para rektor, KPU mengajak kontribusi kampus untuk membangun demokrasi lebih baik. Kami ajak kampus memberi ruang mahasiwanya untuk turut jadi penyelenggara pemilu mulai di TPS,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.