GARA-GARA KKB Papua, Warga Nduga yang Mengungsi Terus Bertambah, Ini Kata Pangdam Cenderawasih

Gara-gara teror KKB Papua, warga Nduga yang mengungsi masih terus bertambah. Berikut penjelasan Pangdam Cenderawasih.

Dok Humas Polda Papua
Warga Nduga yang Mengungsi Terus Bertambah karena takut KKB Papua. 

SURYA.co.id - Gara-gara teror KKB Papua, warga Nduga yang mengungsi masih terus bertambah.

Mereka takut dengan aksi teror KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera pilot Susi Air.

Terbaru sebanyak 10 pekerja Puskesmas serta 8 warga di Alama, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (20/2/2023).

Evakuasi dilakukan karena warga merasa takut dengan teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang sebelumnya sempat berulah di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menyebut belasan warga sipil tersebut ingin menyelematkan diri menyusul adanya kabar penyanderaan pilot Susi Air oleh KKB.

"Jadi dengan adanya kejadian di Distrik Paro kemudian mereka menyelamatkan diri karena ada informasi yang penyanderaan (pilot Susi Air-red) diterima," ujar Saleh Mustafa dalam jumpa pers di Timika, Senin (20/2/2023).

Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel '18 Warga Alama Nduga Dievakuasi ke Timika karena Takut KKB, Ini Penjelasan Pangdam Cenderawasih'.

Satu di antara warga yang dievakuasi, Atmin Gwijangge, mengaku menerima kabar KKB hendak melancarkan teror di kampungnya.

Oleh karena itu, sejumlah warga Kampung Alama meminta pertolongan kepada pihak keamanan.

"Atas laporan tersebut kami TNI-Polri mengambil langkah penyelamatan mereka dan total yang kita evakuasi ada 18 orang," jelasnya.

Belasan warga tersebut dievakuasi ke Timika pada pukul 10.00 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, evakuasi menggunakan helikopter milik TNI.

"Evakuasi menggunakan helikopter Karakal TNI AU EC-725/HT-7201 yang dipiloti oleh Mayor Pnb Arif Khoirudin serta 6 personel yang dipimpin Dandrem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring," ujar Benny kepada wartawan di Jayapura, Senin (20/2/2023).

Helikopter mendarat di Helipad Lanud Bandara Mozes Kilangin Timika.

Selanjutnya, pekerja serta warga tersebut dibawa ke RSUD Mimika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Nantinya akan dilakukan pengambilan data serta keterangan di Polres Mimika,” pungkasnya.

Namia Gwijangge Negosiasi dengan KKB Papua

Sementara itu, Namia Gwijangge mengupayakan negosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua untuk membebaskan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens. 

Adanya upaya negosiasi Namia Gwijangge ini diungkapkan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri pada Jumat (17/2/2023). 

Menurut Kapolda, pihaknya masih menunggu proses negosiasi yang diupayakan Namia Gwijangge sebelum menentukan langkah berikutnya. 

Fakhiri menyebut, aparat keamanan akan melakukan operasi penegakan hukum untuk menyelamatkan Kapten Philip setelah usaha negosiasi dianggap gagal.

Ia mengungkapkan, langkah operasi penegakan hukum itu sedang dalam persiapan.

"Saya minta teman-teman sabar dulu, kita setelah mendapat informasi dari masyarakat yang kita kirim, Pak Bupati (Nduga) sedang mengupayakan itu, kalau sudah dikroscek kebenarannya, baru kita bisa lakukan langkah penegakan hukum untuk menyelamatkan pilot, kalau negosiasi itu gagal," ujarnya di Jayapura, Jumat (17/2/2023).

Fakhiri menuturkan, proses negosiasi terus dilakukan, namun hingga saat ini belum ada respons balik dari Egianus Kogoya.

Lebih lanjut, Fakhiri tak berkomentar banyak saat ditanya soal keberadaan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Meski dari hasil pemantauan siber, komunikasi dari kelompok Egianus sudah terpantau, namun keberadaannya masih belum bisa dipastikan karena faktor geografis.

 "Di gunung ini tangkapan (sinyal) susah, tangkapannya bisa ke mana-mana tergantung BTS. Saya tidak mau mengatakan dia ada di Habema, Mbua, Tiom, Balingga, tidak," kata Fakhiri.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga mengungkapkan bahwa Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge meminta untuk bernegosiasi dengan KKB yang menyandera pilot Susi Air.

Ia pun mengungkapkan bahwa pihaknya memenuhi permintaan tersebut dan masih menunggu negosiasi antara Namia dengan KKB.

"Ya kita tunggu dulu. Karena dari Bupati minta waktu dia akan nego dulu. Ya sudah kita penuhi permintaan Bupati Nduga," ujar Yudo saat ditemui di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).

Yudo mengatakan, saat ini pilot Susi Air tersebut masih disandera oleh KKB.

Menurut dia, foto-foto yang beredar bahwa Philips dibawa oleh KKB itu benar.

"Iya masih itu (ditahan). Ya itu di foto-foto kemarin itu. Masih dibawa mereka," ucap dia.

Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa membenarkan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah menyebarkan foto dan video saat bersama pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).

Tampak pilot Philips bersama sejumlah orang dengan bersenjata laras panjang. Foto dan video itu telah tersebar di media sosial.

Berdasarkan dokumentasi itu, Saleh menyimpulkan bahwa pilot Philips bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Pada rekaman video yang beredar tersebut KST (kelompok separatis teroris) telah mengakui telah melakukan aksi teror membakar pesawat Susi Air dan melakukan penyanderaan pilot Susi Air," kata Saleh dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Rabu (15/2/2023).

Saleh juga menyatakan bahwa tuntutan KKB telah ia dengar.

TNI-Polri, menurut Saleh, terus melakukan pencarian secara maksimal.

"Termasuk melibatkan semua pihak baik para tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh adat serta pemerintah daerah," ujar Saleh. 

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved