KKB Papua Tak Bisa Koar-koar Lagi, Satgas Damai Cartenz Berhasil Sita 'Senjata Propaganda' Mereka
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya bakal tak bisa koar-koar lagi di media sosial. Satgas Damai Cartenz Berhasil Sita 'Senjata Propaganda' Mereka.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Setidaknya, menurut Fahmi, ada dua kemungkinan yang membuat KKB menguasai senjata tersebut.
"Bisa hasil rampasan atau tertinggal ketika kontak tembak. Bisa juga diperoleh melalui transaksi ilegal. Entah diselundupkan dari luar negeri, entah dari oknum," ujar Fahmi.
Dugaan yang sama diungkapkan pengamat Intelijen, Pertahanan, dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro.
Ngasiman menyebutkan, dua dari sejumlah senjata yang ditenteng KKB mirip SS1-V1 dan SS2-V1 produksi Pindad.
"Beberapa yang sempat saya analisa, senapan serbu Kalashnikov AK 101 buatan Rusia dan senjata serbu Norinco AK 2000 P buatan China. Sisanya M16A1/A2, SS1, SS2, Styer AUG," kata Ngasiman.
"Sumbernya bisa hasil rampasan, pembelian dari oknum TNI-Polri, senjata bekas konflik Ambon, Filipina, dan Papua Nugini," ucap dia lagi.
Sementara itu, Kompas.com telah meminta konfirmasi ke Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit Santosa.
"Sebentar kami cek," kata Sigit melalui pesan tertulis.
Namun, saat hendak kembali dikonfirmasi, Sigit belum membalas pesan singkat Kompas.com hingga berita ini diturunkan.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Pesawat Susi Air Dibakar KKB Papua Viral, Pilot Masih Hidup, Distrik Paro Kosong
Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Sebelumnya, Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge mengupayakan negosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua untuk membebaskan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens.
Adanya upaya negosiasi Namia Gwijangge ini diungkapkan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri pada Jumat (17/2/2023).
Menurut Kapolda, pihaknya masih menunggu proses negosiasi yang diupayakan Namia Gwijangge sebelum menentukan langkah berikutnya.
Fakhiri menyebut, aparat keamanan akan melakukan operasi penegakan hukum untuk menyelamatkan Kapten Philip setelah usaha negosiasi dianggap gagal.
Ia mengungkapkan, langkah operasi penegakan hukum itu sedang dalam persiapan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.