Berita Surabaya
Harga Cabai di Surabaya Masih Tinggi, Konsumen 'Kepedasan'
Harga cabai di Surabaya masih tinggi sebulan menjelang Ramadhan. Imbasnya, pembeli pun harus rela merogoh kocek lebih dalam.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Rahadian Bagus
SURYA.co.id |SURABAYA - Harga cabai di Surabaya masih tinggi sebulan menjelang Ramadhan. Imbasnya, pembeli pun harus rela merogoh kocek lebih dalam.
Kenaikan cabai di antaranya terlihat di Pasar Wonokromo Surabaya. Di sini, pedagang rata-rata menjual cabai rawit seharga Rp60 ribu per kilogram. Padahal idealnya, harga cabai bekisar Rp25 ribu.
"Kanaikan bertahap sebulan terakhir. Sekarang, sudah naik lebih dari 100 persen," ujar salah satu pedagang di Pasar Wonokromo, Nasifah.
Pun demikian dengan jenis cabai lain. Untuk cabai rawit hijau juga naik, dari yang awalnya Rp18 ribu menjadi Rp48 ribu per kilogram. Kemudian, cabai merah besar juga naik dari Rp15 ribu menjadi Rp35 ribu.
Imbasnya, masyarakat pun memilih mengurangi konsumsi cabai. "Biasanya, penjual sayur keliling banyak yang ambil di Pasar. Namun, sekarang jarang kkarena untungnya juga semakin sedikit. Masyarakat akhirnya harus ke pasar," katanya.
Nasifah tak bisa memastikan penyebab tingginya harga cabai. "Mungkin karena panen kurang ya. Soalnya, sekarang kan masih musim penghujan," katanya.
Salah satu pembeli, Nur Hidayah mengakui lonjakan cabai yang cukup tinggi di Surabaya. Untuk menyiasati hal ini, pihaknya kini memilih mengurangi konsumsi cabai.
"Sekarang nggak bisa beli satu kg sekaligus. Harapannya ya bisa kembali stabil, bisa turun lagi," kata Nur Hidayah yang biasa belanja di Pasar Wonokromo tersebut.
Di Surabaya, cabai ikut berkontribusi menyumbang angka inflasi pada Januari lalu (mtm). Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya, inflasi di Kota Surabaya pada Januari 2023 mencapai 6,56 persen (year on year (yoy)). Angka tersebut lebih rendah dibanding Desember (6,59 persen), namun lebih tinggi dibanding Januari 2022 (2,79 persen).
Selain, cabai ada sejumlah komoditas lain yang ikut memberikan sumbangan inflasi (mtm). Di antaranya, tarif air minum, beras, sewa rumah, cabai rawit, dan emas perhiasan.
Terkait kenaikan harga cabai tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah memetakan sejumlah solusi. Untuk bisa menekan harga, Wali kota akan terlebih dahulu memastikan stok aman.
Di antaranya, dengan berkoordinasi bersama daerah penghasil. Bukan hanya cabai, namun juga bawang merah.
"Saya sudah kontak Pak Bupati Nganjuk. Saya minta teman-teman PD Pasar Surya dan Dinkopdag itu untuk berangkat ke Nganjuk. Di situ kita bisa langsung connect dengan petaninya," katanya.
Dengan menghindari tengkulak, harga cabai rawit dan bawang merah di Surabaya dapat ditekan. Termasuk pula proses distribusinya yang menggunakan armada milik Pemkot Surabaya.
"Sehingga kita bisa ambil langsung dari petaninya, kita bawa seperti beras menggunakan transportasi yang disediakan pemerintah. Sehingga harga cabai bisa kita tahan, termasuk dengan bawang merah," jelasnya. (bob)
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.