Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
BEDA PENDAPAT Keluarga Brigadir J Soal Vonis Bharada E: Ada yang Tak Terima Karena Terlalu Rendah
Berikut beda pendapat di keluarga Brigadir J terkait vonis Bharada E yang dijatuhkan oleh hakim. Ada yang Tak Terima Karena Terlalu Rendah.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
"Dari awal sudah saya katakan dari dulu dia sudah datang ke hadapan kita," ucap Samuel Hutabarat.
"Waktu kita jadi saksi, dia bersujud minta maaf,"
"Dia berjanji untuk membuka apa yang dia tahu dan apa yang dia lihat,"
"Dia sudah berterus terang 'saya memang ikut menambak, tapi dalam keadaan mendesak',"
"Itu yang dia utarakan," imbuhnya.
Bibi Tak Terima
Bibi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rohani Simanjuntak, kecewa dengan vonis 1,5 tahun penjara yang diberikan majelis hakim terhadap terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, Richard Eliezer alias Bharada E.
Rohani menilai, vonis tersebut terlalu rendah.
"Saya secara pribadi tidak menerima sebenarnya, tapi biarlah itu jadi keputusan hakim. Orang itu (keluarga inti dan pengacara) yang memaafkan, terlalu rendah vonisnya," ucap Rohani sambil menangis terisak usai menyaksikan persidangan lewat TV di Sungai Bahar, Jambi, dikutip dari Tribun Jambi, Rabu (15/2/2023).
Rohani mengatakan, meskipun Richard sebagai justice collaborator dan pembuka kasus, tidak mengaburkan fakta bahwa yang menembak Brigadir Yosua adalah Richard.
"Biarpun dia disuruh, diperintah, tapi Eliezer itu yang sudah menembak anak kami," ucapnya.
"Kami tetap memaafkan, kami sebagai manusia memaafkan.
Kami tidak pernah bilang hukum seberat-beratnya. Kami tetap minta untuk meringankan.
Tapi ini sudah terlalu rendah hukumannya ini. Sangat sedih nyawa anakku itu sudah tidak ada," ujar dia.
Kemungkinan bebas lebih cepat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.