Berita Tulungagung
Anak Punk Aniaya Pengamen hingga Tewas di Tulungagung, Warga Sebut Tersangka Dikenal Baik
Unit Resmob Macan Agung Satreskrim Polres Tulungagung menangkap anak punk asal Kabupaten Ponorogo, terduga pelaku penganiayaan pengamen hingga tewas
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Unit Resmob Macan Agung Satreskrim Polres Tulungagung menangkap MIM alias Ambon, anak punk asal Kabupaten Ponorogo.
Ambon adalah terduga pelaku penganiayaan hingga menewaskan Handoko (49), sesama pengamen di lampu merah Jepun, Kabupaten Tulungagung.
Menurut Ny Marta, pemilik warung pecel Bu Slamet, Ambon sudah satu bulan lebih mangkal di simpang empat Jepun.
"Jadi dua-duanya sama-sama biasa ngamen di sini. Ambon tidurnya di warung saya," ucap Bu Slamet, panggilan akrab Ny Marta, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Pemicu Anak Punk Aniaya Pengamen hingga Tewas di Tulungagung, Gara-gara Baju Ketumpahan Miras
Setiap hari Ambon membantu Bu Slamet membereskan warung.
Jika pagi warung mulai buka dan Ambon masih tidur, dia akan pindah ke lokasi lain.
Ambon juga dikenal baik dengan para tukang becak dan pengamen lain.
"Kalau dapat rokok ditawarkan ke yang lain. Dia gak pelit, baik sama orang lain," sambungnya.
Diakui Bu Slamet, selama ini ada konflik antara Handoko dan Ambon.
Jika sudah mengamen, sebutnya, Handoko tidak mau gantian dengan Ambon.
Perilaku Handoko juga tidak disenangi pengamen lain, karena senang mengetuk kaca mobil jika tidak dikasih uang.
"Teman-temannya sesama pengamen juga sering ditantang sama dia. Memang kelakuannya usil," ucap Bu Slamet.
Ambon juga kerap mengeluh, karena mukanya disiram air saat tidur oleh Handoko.
Ambon yang geram sempat berniat menghajar Handoko, namun Handoko lari ke arah timur.
Bu Slamet menduga, penganiayaan itu karena sakit hati Ambon kepada Handoko.
"Mukanya lo sering disiram air kalau tidur. Mungkin kemarin itu diulang lagi, terus dibalas," tutur Bu Slamet.
Perempuan setengah baya ini sempat mencari Ambon saat Minggu (12/2/2023). Sebab saat warung mulai buka, Ambon tidak ada di depan warungnya, tempatnya biasa tidur.
Belakangan diketahui, Handoko,ditemukan meninggal dunia di sebelah utara lampu merah Jepun.
Sebelumnya Handoko ditemukan tergeletak di depan pintu masuk rumah warga. Di dekatnya terdapat gitar yang hancur berantakan.
Polisi yang curiga membawa jenazah Handoko untuk diautopsi di Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Hasil autopsi ditemukan luka bekas pukulan benda keras di kepala belakang kiri. Selain itu ada pendarahan di rongga otak kanan.
Pendarahan dalam ini yang diduga menyebabkan kematian korban.
Sementara Ambon kabur ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sebelum ditangkap polisi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.