Jenderal Dudung Abdurachman Gerak Cepat Kirim Pasukan Hadapi KKB Papua Pembakar Pesawat Susi Air

KASAD Jenderal Dudung Abdurachman gerak cepat menangani aksi teror KKB Papua yang membakar pesawat Susi Air. Kirimkan pasukan khusus.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Dispenad
KASAD Jenderal Dudung Abdurachman. Jenderal Dudung Abdurachman gerak cepat menangani aksi teror KKB Papua yang membakar pesawat Susi Air. 

SURYA.co.id - KASAD Jenderal Dudung Abdurachman gerak cepat menangani aksi teror KKB Papua yang membakar pesawat Susi Air.

Jenderal Dudung mengecek langsung keberangkatan pasukan TNI tersebut di Bandara Halim Perdanakusuma.

"Pada hari ini saya akan ke Halim, saya ingin melihat pasukan yang akan diberangkatkan ke Papua, saya akan memberikan (dukungan) moril kepada mereka," kata Dudung usai Rapim di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Jumat sore, melansir dari ANTARA.

Ia menyebut pasukan TNI AD yang diberangkatkan ke Papua difokuskan untuk penanganan KKB Papua di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, yang menjadi lokasi aksi teror KKB beberapa waktu belakangan.

"Kayaknya, khususnya untuk Paro saja," imbuhnya.

Selain untuk mengevakuasi Pilot Susi Air, Dudung menyebut pemberangkatan pasukan TNI AD untuk mengejar KKB Papua yang melakukan pembakaran Pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2).

"Kira-kira begitulah. Dua-duanya, target itu harus tercapai," ujarnya.

Meski demikian, Dudung enggan membeberkan jumlah pasukan dan satuan elite TNI AD mana yang diberangkatkan ke Papua karena merupakan rahasia demi menjaga keamanan.

Dudung menekankan bahwa pihaknya akan melakukan pendekatan humanis namun tetap tegas terhadap KKB di Papua sebagaimana arahan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

Langkah Tegas Panglima TNI

Sebelumnya, aksi teror KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya yang membakar pesawat Susi Air jadi perhatian penuh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Laksamana Yudo Margono mengambil langkah tegas yakni mengirimkan pasukan untuk mencari mereka.

Pasukan tersebut dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi pilot pesawat Susi Air yang disebut-sebut sedang disandera KKB Papua.

"Iya nanti akan kita terjunkan pasukan kita untuk dievakuasi," kata Yudo kepada wartawan dalam rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Panglima TNI Kirim Pasukan untuk Evakuasi Pilot dan Penumpang Pesawat Susi Air di Papua'.

Yudo membantah mengenai kabar pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang disandera oleh KKB setelah dilakukan pembakaran di Bandara Paro, Nduga, Papua.

Dia menyebut jika pilot dan penumpang langsung melarikan diri setelah insiden pembakaran tersebut.

"Dari mana itu infonya (disandera KKB), saya malah nggak dapat infonya," tuturnya.

Lebih lanjut, Yudo menegaskan hari ini pihaknya akan mengevakuasi pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang kini belum diketahui keberadaanya.

"Saya belum ada informasi kalau yang di bawa itu. Nanti akan kita usahakan bisa evakuasi hari ini," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Pilot Susi Air dan penumpangnya disandera setelah KKB Papua membakar pesawatnya. 

Lima orang penumpang yang disandera itu yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W yang masih bayi.

Kabar ini diakui Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPB-OPM) Sebby Sambom kepada Tribun-Papua.com melalui pesan Whatsapp.

"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro," kata Sebby dalam pesannya.

Menurut Sebby, pesawat tersebut dibakar pada pada pukul 06.26 WIT.

"Setelah pesawat tiba dari Mimika, Pasukan TPNPB langsung membakarnya," ujarnya.

Egianus Kogoya dan pesawat Susi Air yang dibakar KKB Papua. KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya disebut bakar pesawat Susi Air. Simak rekam jejak kriminal mereka.
Egianus Kogoya dan pesawat Susi Air yang dibakar KKB Papua. KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya disebut bakar pesawat Susi Air. Simak rekam jejak kriminal mereka. (kolase Facebook dan Tribun Papua)

Sementara untuk pilot dari pesawat tersebut, menurut Sebby sedang ditahan.

"Pilotnya kami tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan," lanjutnya.

Menurutnya, penyanderaan pertama penyelenggaraan Tim Lorenz pada tahun 1996 di Mapenduma oleh beberapa Jenderal, antara lain Tn Jnd Kely Kwalyk, Daniel Yudas Kogeya, Tn Jend Silas Elmin Kogeya dan kawan-kawan sesuai fakta sejarah.

Berikut pernyataan sikap KKB Pimpinam Egianus Kogeya:

1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang stop.

2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm YG berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun. 

3. Pilot kami sandera dan kami sedang bawa keluar. Untuk itu anggota TNI dan Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarangan. Karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma dibawah Pimpinan Pangima Bridgen Egianus Kogeya.

4. TPNPB 36 KODAP se-Tanah Papua segera bergerak

5. Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami sandera ini.

6. Sesuai sikap kami, TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, segala jenis pembangunan di Tanah Ndugama kami sudah tolak resmi. Apa bila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB;

7. Dan selama ini hampir 1 tahun kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah isterahat sekalian dalam duka nasional.

Di bagian lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, tim gabungan Operasi Damai Cartenz akan dikerahkan untuk mencari keberadaan pilot dan penumpang Susi Air.

Ia juga memastikan informasi soal hasil pencarian tersebut akan disampaikan secepatnya.

"Terkait dengan perkembangan dari pilot dan penumpang yang diamankan oleh KKB saat ini sedang dalam pencarian tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz," kata Listyo dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).

"Untuk hasilnya nanti akan kami informasikan," ujarnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved