Berita Kota Kediri

Masuk Era Digital, Pedagang Pasar Banjaran Mulai Bertransaksi Non Tunai Berbasis QRIS

Menurut M Ikhwan Yusup, selain untuk transaksi jual beli, QRIS juga digunakan pedagang untuk pembayaran retribusi.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
surya/didik mashudi
Pedagang Pasar Banjaran, Kota Kediri telah bisa melayani transaksi non tunai, Kamis (9/2/2023). 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Penampilan boleh tradisional tetapi pembayaran sudah melek digital. Peluncuran e-retribusi dan digitalisasi pasar yang dilakukan Pemkot Kediri kini pelahan sudah diadaptasi para pedagang untuk melakukan transaksi non tunai, seperti yang sudah terjadi di Pasar Banjaran.

E-Retribusi ini dilaunching melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar Joyoboyo untuk memudahkan pedagang dan pembeli di pasar Kota Kediri dalam bertransaksi.

Kegiatan ini merupakan wujud sinergitas antara Pemkot Kediri dengan Bank Jatim serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri. Progam digitalisasi pasar ditandai dengan persiapan ekosistem pembayaran elektronik berbasis Quick Response Code Indonesia Standar atau QRIS oleh Bank Jatim.

Menurut M Ikhwan Yusup, Direktur PD Pasar Joyoboyo, selain untuk transaksi jual beli, QRIS juga digunakan pedagang untuk pembayaran retribusi.

“Difasilitasi oleh Bank Jatim, jadi masing-masing pedagang sudah memiliki tabungan dan saldo di Bank Jatim. Pembayaran retribusi pedagang ke PD Pasar Joyoboyo juga bisa melalui QRIS. Jadi nanti pembayaran retribusi bisa langsung otomatis autodebet ke kita setelah di barcode,” jelas Yusup.

Pihak PD Pasar Joyoboyo akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak untuk melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada pedagang pasar. Digitalisasi pasar akan terus diperluas, tidak hanya untuk mengimbangi kemajuan teknologi, namun juga menghadirkan kemudahan dan efisensi dari sisi pembayaran.

“Perlu upaya yang lebih untuk mengubah kebiasaan para pedagang dan pembeli yang sudah terbiasa bertransaksi secara tunai. Ditambah lagi, kebanyakan para pedagang sudah berusia lanjut sehingga kurang paham penggunaan gadget. Ini yang akan kita edukasi,” tuturnya.

Sementara Edi Darmasto selaku Dewan Pengawas PD Pasar Joyoboyo mengatakan, digitalisasi merupakan kebutuhan di era sekarang, sekaligus sesuai kebijakan pemerintah dan nasional. Menurut Edi, digitalisasi pasar membantu tata kelola PD Pasar Joyoboyo menjadi lebih baik. Karena peran pasar adalah salah satu penopang perekonomian.

"Saya berharap kegiatan ini bisa diikuti pasar -pasar lain dan akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan berdampak pada besaran keuntungan bagi penjual. Saya berharap kolaborasi dan kerjasama ini bisa berjalan terus menerus,” ujar Edi. ******

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved