Berita Surabaya
FAKTA Mahasiswa Poltek di Surabaya Dipulangkan Tak Bernyawa Dini Hari, Ayah Lapor Polisi Karena Ini
Mahasiswa politeknik di Surabaya berinisial MRFA (19) dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa, pada Senin (6/2/2023) dini hari.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
M Yani meyakini tewasnya sang anak akibat penganiayaan seniornya, karena selama menjalani perkuliahan kurun waktu lima bulan ini sang anak acap mengeluh adanya aksi dugaan perundungan tersebut.
Keluhan dari sang anak itu, acap disampaikan kepada sang nenek atau ibunda dari A Yani, setiap pulang akhir pekan pada sabtu dan minggu.
"Tapi Sebelumnya anaknya, sering mengeluh kalau dirumah (cerita) sering dibully, dihajar sama seniornya. Terus bilang gini, ini kalau kuat saya teruskan, kalau nggak kuat, saya juga keluar," jelasnya.
Kemudian, setiap dirinya mendengar keluhan dari sang anak. M Yani mengaku, selalu memberikan motivasi kepada sang anak. Termasuk untuk memfasilitasi jika keluar dari kampus dan memilih menjadi wirausaha.
"Terus saya bilang gini nak kalau nggak kuat keluar aja. Nanti kan cari usaha lain juga bisa. Iya sudah sering mengeluh. Tiap pulang sabtu minggu. Itu cerita sama neneknya di rumah," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Gunung Anyar Polrestabes Surabaya Iptu Roni Ismullah membenarkan, bahwa pihak orangtua korban telah membuat laporan kepolisian di SPKT Mapolsek Gunung Anyar, pada pagi hari tadi.
Proses penyelidikan dan penyidikan secara lengkap atas kasus tersebut. Pihaknya melibatkan pihak Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
"Iya sudah, lidik sidiknya ditangani Polrestabes, unit resmob. Namun hanya laporan resminya di sini. Iya laporan kepolisian, tetap diterima (di Polsek Gunung Anyar). Penyelidikan lebih lanjut tim resmob," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.