KKB Papua
TNI-Polri Akan Fokus Putus Sumber Kekuatan KKB Papua, Anggota Komisi I DPR Ungkap Strateginya
TNI-Polri bakal fokus untuk memutus sumber kekuatan KKB Papua, yakni senjata dan pendanaan. Komisi I DPR Ungkap strateginya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - TNI-Polri bakal fokus untuk memutus sumber kekuatan KKB Papua, yakni senjata dan pendanaan.
TNI-Polri akan memburu siapa saja pihak yang memasok senjata dan dana untuk KKB Papua.
Hal ini diungkapkan oleh anggota Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan, Yan Mandenas.
“Kami bakal adakan rapat dengan petinggi TNI-Polri untuk bagaimana lebih memperketat pengamanan di darat, laut, dan udara karena bakal menjadi moda transaksi barang-barang illegal tersebut,” kata Mandenas di Jayapura belum lama ini.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Mata Rantai Senjata ke KKB Harus Diputus, Yan Mandenas: Tangkap Aktor Utamanya!'.
Mandenas pun melihat fenomena transaksi jual beli senjata api di Papua mulai tanpak terlihat.
Hal itu tercermin dari pengungkapan di Filipina dan terakhir di Boven Digoel yang di suplai dari negara Papua Nugini.
“Artinya disini kita lihat mereka mulai berani mencari suplai senjata api dan amunisi. Nah ini perlu kita sikapi. Kemampuan Intelejen yang kita miliki harus peka dengan masalah ini,” ujarnya.
Mandenas menilai, senjata api yang dijadikan oleh kelompok KKB untuk melakukan teror jumlahnya tak seberapa dibandingkan aparat TNI dan Polri yang ada di Papua.
Namun, seberapa pun yang dimiliki KKB, tentunya berdampak pada respon masyarakat yang takut terhadap eksistensi mereka.
“Jadi perlu kita mendeteksi dari mana anggaran mereka untuk membeli senjata api. Walau sudah tak rahasia umum lagi, terkadang KKB ini ditunggangi oknum untuk memuluskan keinginannya. Nah ini perlu di ungkap,” katanya.
Mandenas pun berharap, aparat TNI-Polri tidak lagi tergoda atas bujuk rayu aktor intelektual KKB untuk menjual senjata dan amunisi.
Baca juga: BIODATA Yan Mandenas Anggota Komisi I yang Sarankan Panglima TNI Pakai Strategi Khusus Ke KKB Papua
Dikatakannya, hal itu lantaran masih adanya oknum TNI-Polri yang melakukan transaksi jual beli amunisi kepada kelompok tersebut.
“Jangan lihat dari nilai ekonomisnya. Tapi berfikir lah Satu amunisi bisa menghilangkan nyawa rekannya sendiri. Nah mitigasi ini harus dilakukan dari level pimpinan.
Serta pengawasan penggunaan senjata api dan amunisi perlu di perketat. Tanpa adanya amunisi seberapa banyak pun senjata KKB, pasti teror akan semakin minim,” tuturnya.
“Mari kita sama-sama menjaga Papua ini agar aman dan damai. Sehingga cita-cita mulia kita untuk membangunkan papua dan memanusiakan manusia benar-benar tercipta,” tutupnya.
Simpatisan KKB Papua Spesialis Penyelundup Senjata Ditangkap
Sebelumnya, dua simpatisan KKB Papua spesialis penyelundup senjata berhasil ditangkap aparat.
Kedua simpatisan KKB Papua tersebut ternyata berstatus mahasiswa.
Mereka adalah AH dan MK, yang ditangkap di Pelabuhan Iwot, Kampung Sokanggo, Distrik Mandobo, Boven Digoel pada Rabu (18/1/2023).
AH dan MK tertangkap basah saat hendak menyelundupkan 4 pucuk senjata api serta 18 butir amunisi melalui sungai, menuju Pegunungan Bintang, papua Pegunungan.
Kapolres Boven Digoel, AKBP I Komang Budiartha, mengatakan kedua pelaku akan dilimpahkan ke Polda Papua untuk proses hukum secara mendalam.
"Kedua penyeludup disangkakan pasal 1 ayat 1 undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951 junto pasal 55 dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau setinggi tingginya 20 tahun," ujar I Komang, saat merilis kedua pelaku yang kini jadi tersangka.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel '3 Penyelundup Senjata Api ke KKB Papua Diburu, Dua Ditangkap di Boven Digoel: Terancam Hukuman Mati!'.
Dua simpatisan KKB itu dicokok saat hendak menuju speedboat berisi tiga orang lainnya yang menunggu penyerahan senjata tersebut.
Ironisnya, kedua pelaku yang merupakan warga asli Boven Digoel berstatus mahasiswa.
"Dua pelaku berhasil ditangkap sementara 3 lainnya berhasil meloloskan diri," kata Kapolres Boven Digoel.
Adapun krnonologi penangkapan kedua pelaku berdasarkan informasi dihimpun Tribun-Papua.com, Jumat (20/1/2023), bermula setelah adanya laporan warga terkait rencana penyelundupan senjata api dari PNG menuju Boven Digoel.
Mendapat laporan dari warga, Timsus Polres Boven Digoel melakukan penyusupan di Pelabuhan Iwot sekira pukul 09.00 WIT, Rabu (18/1/2023).
Kedua pelaku menggunakan sepeda motor membawa barang bukti 4 pucuk senjata api laras panjang, serta 18 butir amunisi.
Senjata api laras panjang jenis Harrington dan Richardson (engkel loop) itu dibungkus menggunakan tikar.
Polisi mencurigai kedua pelaku, hingga mengadang dan memeriksa barang bwaannya.
Selanjutnya, kedua pelaku serta barang bukti tersebut digelandang ke markas Polres Boven Digoel untuk diperiksa secara mandalam.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.