Berita Surabaya
Pemilik Yayasan Bertemu Wali Kota Surabaya, Polemik Penyegelan Sekolah YPI Cokroaminoto Selesai
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu dengan pemilik YPI Cokroaminoto untuk menyelesaikan masalah soal penyegelan sekolah tersebut.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu dengan pemilik Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto, Kamis (19/1/2022). Mereka menemukan sejumlah solusi untuk menyelesaikan masalah soal penyegelan sekolah tersebut.
Selain pihak Yayasan, pertemuan ini juga dihadiri DPRD Surabaya dan RW setempat. "Kita hadir bukan untuk membuat masalah baru namun hadir untuk memberikan solusi," kata Cak Eri di Surabaya, Kamis (19/1/2023).
Wali Kota bercerita soal awal mula polemik tersebut. Awalnya, sekolah yang telah berdiri sejak 1953 tersebut memiliki izin mendirikan bangunan untuk satu lantai.
Namun mulai pertengahan 2022, sekolah mulai membangun lantai dua tanpa memperbarui perizinan. Akibat menyalahi aturan perizinan, maka sekolah disegel oleh pemerintah.
Menurut Cak Eri, pihak Yayasan telah mengakui kesalahan tersebut. "Pihak sekolah sudah menyampaikan permohonan maaf karena untuk lantai 2 memang salah. Belum ada IMB-nya," kata Cak Eri.
Dari pertemuan tersebut, akhirnya ada kesepakatan. Pihak Pemkot memperbolehkan Yayasan merenovasi sekolah hanya untuk lantai 1 saja.
Nantinya, segel akan dibuka dan peralatan kontraktor bisa mulai digunakan kembali. Renovasi lantai 1 bisa dilanjutkan.
Sebaliknya, sekolah akan mengurus perizinan untuk lantai 2. Sembari menunggu izin keluar, sekolah akan menghentikan renovasi di lantai 2.
"Lantai 1 sudah berdiri lama sehingga IMB sudah ada sejak lama. Peraturan tidak berlaku surut. Ketika lantai 1 ada kerusakan, didandani (diperbaiki), nggak apa-apa," kata Cak Eri.
"Kalau untuk lantai 2, (renovasi) harus berhenti dahulu, sampai ada IMB-nya," katanya.
Perbaikan di lantai 1 membuat proses kegiatan belajar mengajar dipindahkan untuk sementara ke tempat lain. "Lantai 1 ada kerusakan parah. Sehingga harus dipindahkan ke tempat lain sementara," katanya.
Pada prinsipnya, Cak Eri menegaskan Pemkot akan selalu mendukung proses pembelajaran siswa dengan nyaman. Namun, hal itu harus dilakukan dengan tetap memperhatikan perizinan untuk memastikan bangunan aman kepada penghuninya.
"Ini kan untuk pendidikan. Pendidikan untuk umat. Umat untuk bangsa. Bangsa untuk kota ini. Tapi, melakukan kebaikan, namun harus diawali dengan kebaikan juga," katanya.
Pihaknya berterimakasih kepada pemilik Yayasan, RW, hingga DPRD atas penyelesaian masalah ini. Menurutnya, pihaknya terbuka dengan seluruh elemen masyarakat untuk membangun komunikasi dalam menyelesaikan sebuah masalah.
"Sebelumnya, Ibu Pemilik Yayasan sudah WA (berkirim WhatsApp) ke saya waktu Umroh. Saat itu, saya belum bisa ngasih jawaban lewat WA. Kalau titik atau komanya salah kan jadi salah kabeh. Yang penting sekarang masalahnya selesai," katanya.
Di sisi lain, Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto Alfiyatussolichah mengakui ada kekurangan perizinan untuk bangunan sekolah. Saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan perizinan tersebut.
"Alhamdulillah, pertemuan ini sangat menyenangkan bagi kami dan membuat kami lega. Dari awal, kami mohon maaf. Kami mohon maaf memang kami salah membangun lantai 2," kata Alfi.
"Dengan pertemuan ini, kami akan hentikan renovasi lantai 2. Selanjutnya, kami fokus di lantai 1," terangnya.
Targetnya, penyelesaian ruangan di lantai 1 akan selesai bisa waktu dekat. "Kami sebenarnya target Desember selesai. Sebab, siswa dan orang tua juga ingin bersekolah dengan nyaman," katanya.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti mengapresiasi hal ini. "Dengan kebijakan dari Pak Wali, Alhamdulillah sudah ada solusi dan clear. Semoga siswa bisa mendapatkan suasana belajar yang lebih layak, menyenangkan, dan baik," kata Reni.
Untuk diketahui, sekolah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto yang berada di Jalan Pertukangan Tengah, Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, disegel Pemkot sejak November. Penyebabnya, sekolah belum melengkapi proses perizinan.
Penyegelan tersebut dilakukan ditengah proses renovasi sekolah yang dilakukan sejak Juli. Akibatnya, proses renovasi pun dihentikan sejak November.
Padahal, selama proses renovasi siswa dipindahkan ke rumah warga dan guru untuk proses pembelajaran. Seharusnya, renovasi sekolah bisa selesai pada Desember 2022 dan anak-anak kembali bisa bersekolah di gedung sekolah.
Akibat adanya penyegelan tersebut, penyelesaian renovasi pun tertunda. Saat ini, siswa masih bertahan di rumah warga.
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.