DAFTAR KEKAYAAN Lukas Enembe Tersangka KPK yang Minta Izin Berobat ke Singapura, Ini Update Nasibnya

Ini lah daftar kekayaan Lukas Enembe, Gubernur Papua yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan meminta izin berobat ke SIngapura. 

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/istimewa kadiv humas polri
Gubernur Papua Lukas Enembe saat ditangkap KPK dan diterbangkan ke Jakarta, Selasa (10/1/2023). 

SURYA.CO.ID - Ini lah daftar kekayaan Lukas Enembe, Gubernur Papua yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan meminta izin berobat ke Singapura. 

Lukas Enembe minta izin berobat ke Singapura setelah dibawa ke Jakarta seusai ditangkap saat makan siang di Jayapura. 

Setelah dibawa ke Jakarta itulah kuasa hukum Lukas Enembe menyebut sang gubernur kondisi kesehatannya memburuk. 

Kuasa hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona mengatakan, menyebut penyakit yang diderita Lukas Enembe antara lain menyerang ginjal dan paru-paru. Dia menambahkan, penyakit stroke lukas juga terus memburuk.

“Perkembangan terkini mengenai kondisi Pak Lukas sudah semakin memburuk dalam tiga hal penyakit beliau ginjal ya, paru sama strokenya,” kata Petrus saat ditemui awak media di gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (28/11/2022).

Petrus mengklaim, karena kondisi seperti itu, sejumlah dokter dari Rumah Sakit Elizabeth, Singapura menyarankan Lukas menjalani perawatan di negara tersebut.

Baca juga: Siapa Pengganti Lukas Enembe yang Ditangkap KPK? Ini Kata Kemendagri Soal Nasib Pemprov Papua

Menurut mereka, jika dalam satu minggu politikus Demokrat itu tidak segera dirawat di Singapura, kondisinya akan semakin memburuk dan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan.

“Intinya bahwa Pak Lukas Enembe harus dibawa ke Singapura kalau dibiarkan satu minggu terakhir nanti keadaan akan sangat memburuk,” tutur Petrus.

 Dia lantas mengatakan, pihaknya hari ini mendatangi KPK guna menjelaskan kondisi kesehatan Lukas ke penyidik. Ia meminta lembaga antirasuah itu mengizinkan Lukas berobat ke Singapura.

Petrus mengaku Lukas akan terbuka jika memang KPK akan mengirimkan dokter untuk mendampingi Liukas berobat ke Singapura.

a juga mempersilakan jika KPK memutuskan Lukas dalam pengobatan itu mesti didampingi penyidik.

“Jadi kita terbuka saja, dokter KPK monggo, dokter IDI (Ikatan Dokter Indonesia) monggo, tentu secara etik biar mereka yang dikoordinasikan begitu,” ujar Petrus.

Lukas ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek yang bersumber dari APBD Papua.

KPK telah memanggil Lukas sebanyak dua kali, yakni 6 September sebagai saksi dan 26 September sebagai tersangka.

Namun, Lukas tidak memenuhi panggilan itu dengan alasan sakit. Pemeriksaan terhadap Lukas sempat berlangsung alot. Kuasa hukumnya meminta Lukas memeriksa di Jayapura.

Sementara itu, situasi di Jayapura memanas setelah Lukas ditetapkan sebagai tersangka. 

KPK akhirnya mengirimkan tim penyidik dan tim medis dengan didampingi Ketua KPK Firli Bahuri pada Kamis (3/11/2022). Mereka didampingi aparat keamanan setempat. 

Terkait permohonan izin berobat ke Malaysia akhirnya ditanggapi Menkopolhukam Mahfud MD. 

Mahfud MD menyebut penangkapan Lukas Enembe tetap memperhatikan sepenuhnya perlindungan atas hak asasi manusia (HAM). 

"Oleh sebab itu kalau dia dinyatakan sakit oleh dokter, KKPK bertanggungjawab untuk membantarkannya ke rumah sakit. Kalau kata dokter harus di rumah sakit. 

Bahkan kalau harus ke luar negeri, pemerintah juga bisa mengantar dan mengawal ke Singapura. Tidak boleh berangkat sendiri," tegas Mahfud MD. 

Harta Kekayaan Lukas Enembe

Gubernur Papua, Lukas Enembe punya tambang emas di Distrik Mamit. Pengacara Lukas Enembe, Roy pun menantang KPK untuk melihat langsung ke lokasi.
Gubernur Papua, Lukas Enembe klaim punya tambang emas di Distrik Mamit. Pengacara Lukas Enembe, Roy pun menantang KPK untuk melihat langsung ke lokasi. (Kolase TribunPapua/Kontan)

Lukas Enembe adalah Gubernur Papua yang telah menjabat sejak tahun 2013. Ia menjabat Gubernur Papua selama dua periode mulai tahun 2013 hingga masa akhir jabatan pada tahun 2023.

Pria bernama asli Lomato Enembe ini lahir di kampung Mamit, Distrik Kembu, Kabupaten Tolikara, Papua, pada tanggal 27 Juli 1967.

Lukas Enembe merupakan lulusan FISIP Universitas Sam Ratulangi tahun 1995.

Lukas Enembe mengawali kariernya sebagai CPNS hingga menjadi PNS di Kantor Sospol Kabupaten Merauke.

Kemudian, sejak tahun 2001, ia menjabat Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya mendampingi Eliezer Renmaur.

Pada tahun 2013, ia maju dalam Pilgub Papua dengan kendaraan Partai Demokrat.

Ia pun menang pemilu bersama dengan wakilnya, Klemen Tinal. Nama Lukas Enembe juga belakangan diabadikan sebagai nama stadion terbesar di Papua. 

Harta kekayaan Lukas Enembe Lukas Enembe terakhir kali melaporkan kekayaannya ke situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Maret 2022.

Tercatat, ia memiliki total kekayaan sebesar Rp 33,7 miliar.

Mayoritas berupa tanah dan bangunan senilai Rp 13.604.441.000, yang semuanya berada di Jayapura.

Lukas juga punya alat transportasi senilai Rp 932.489.60, berupa mobil Toyota Fortuner, Honda Jazz, Toyota/Jeef Land Cruiser, dan Toyota Camry.

Ia juga memiliki surat berharga senilai Rp 1.262.252.563, kas dan setara kas senilai Rp 17.985.213.707. Di laman e-LHKPN, Lukas disebut tidak memiliki utang.

Seperti diketahui. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan Lukas ditangkap sekitar pukul 11.00 waktu setempat saat sedang asyik menyantap papeda.

Terkait informasi penangkapan juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo.

Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan Lukas Enembe dari restoran langsung dibawa ke Mako Brimob.

Saat penangkapan kata Kapolda, Lukas bersikap kooperatif dan tidak melawan.

"Beliau cukup kooperatif langsung kita bawa ke Mako Brimob," ujar Kapolda.

Sementara itu setibanya di Jakarta, Lukas Enembe langsug dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Pasca-penangkapan Lukas Enembe, bentrokan sipil dan petugas atau aparat kepolisian terjadi.

Kerusuhan terekam terjadi di Jalan Utama Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, massa pendukung Lukas Enembe menyerang polisi dengan batu dan anak panah.

Anak panah pun beterbangan ke udara.

Tindakan anarkistis massa dengan mengancam menggunakan senjata tajam dan panah, membuat aparat keamanan melepaskan tembakan peringatakan yang kemudian tetap tidak diacuhkan.

Melansir Kompas.com, Massa saat itu mencoba masuk ke area Base Ops Lanud Jayapura, sementara KPK sudah membawa terbang Lukas Enembe menggunakan pesawat carteran ke Manado, Sulawesi Utara, untuk dilanjutkan ke Jakarta.

Akibatnya, Polisi melepaskan tembakan dan menyebabkan satu orang warga tewas.

"Iya betul ada satu korban meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.

Selain korban tewas, Benny mengonfirmasi ada dua orang lainnya terluka akibat terkena tembakan.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kesehatan Memburuk, Lukas Enembe Minta Izin Berobat ke Singapura

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved