SOSOK Rijatono Lakka Terduga Penyuap Lukas Enembe yang Resmi Ditetapkan KPK Jadi Tersangka
Inilah sosok Rijatono Lakka baru-baru ini disorot karena ditetapkan KPK jadi terduga penyuap Gubernur Papua Lukas Enembe.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Sosok Rijatono Lakka baru-baru ini disorot karena ditetapkan KPK jadi terduga penyuap Gubernur Papua Lukas Enembe.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi mengumumkan bahwa Lukas Enembe dan Rijatono Lakka jadi tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD.
Lukas ditetapkan sebagai tersangka penerima suap, sedangkan tersangka pemberi suap adalah Rijatono Lakka
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, KPK mulanya menerima laporan dari masyarakat.
Aduan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.
Setelah ditemukan alat bukti yang cukup, KPK menaikkan status perkara ini ke tahap penyidikan.
Alex kemudian menuturkan, pihaknya telah menetapkan dua orang tersangka dalam perkara ini.
“Saudara Lukas Enembe ini Gubernur Papua periode 2013-2018 dan 2018-2023,” kata Alex di Gedung KPK, Kamis (5/1/2023).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KPK Resmi Tetapkan Lukas Enembe dan Direktur PT Tabi Bangun Papua Jadi Tersangka'.
Aduan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.
Setelah ditemukan alat bukti yang cukup, KPK menaikkan status perkara ini ke tahap penyidikan.
Alex kemudian menuturkan, pihaknya telah menetapkan dua orang tersangka dalam perkara ini.
“Saudara Lukas Enembe ini Gubernur Papua periode 2013-2018 dan 2018-2023,” kata Alex di Gedung KPK, Kamis (5/1/2023).
Lantas, siapa sebenarnya Rijatono Lakka?
Rijatono Lakka merupakan Direktur PT Tabi Bangun Papua.
Alex menuturkan, Rijantono diduga menghubungi Lukas dan sejumlah orang di Pemerintah (Pemprov) Papua sebelum lelang proyek dilaksanakan. R
ijantono bahkan menemui secara langsung Lukas Enembe. Ia kemudian melakukan kesepakatan pembagian fee dari nilai proyek yang didapatkan.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, PT Tabi Bangun Papua merupakan perusahaan konstruksi pemenang tender Peningkatan Jalan Entrop-Hamadi (MYC) dengan pagu Rp 15 miliar.
Adapun Entrop merupakan desa atau kelurahan di distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua.
Perusahaan itu juga memenangi tender Penataan Lingkungan Venue Menembak Outdoor (AURI) (MYC) dengan pagu Rp 13 miliar.
“Tender sudah selesai,” sebagaimana dikutip laman pengadaan.papua.go.id.
Biodata dan Kekayaan Lukas Enembe
Melansir Tribunnewswiki, Lukas Enembe lahir di Tolikara, Papua, pada 27 Juli 1967.
Lukas Enembe merupakan Gubernur Papua dua periode, 2013-2018 dan 2018-2023.
Lukas Enembe juga tergabung dalam Partai Demokrat.
Lukas Enembe menikah dengan Ny Yulce W Enembe.
Dari pernikahan tersebut, Lukas Enembe dikaruniai tiga orang anak, yaitu Astract Bona T.M. Enembe, Eldorado Gamael Enumbi, dan Dario Alvin Nells Isak Enembe.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Papua, Lukas Enembe juga tercatat menjabat sebagai Bupati Puncak Jaya.
Lukas Enembe mengawali pendidikannya di SD YPPGI Mamit pada 1983.
Selanjutnya ia melanjutkan sekolahnya di Sentani, Ibukota Jayapura.
Tepatnya, Lukas Enembe bersekolah di SMPN 1 Jayapura.
Berikutnya, ia melanjutkan sekolah ke SMAN 3 Jayapura yang juga terletak di Sentani.
Pendidikan menengah tersebut berhasil diselesaikan pada 1986.
Kemudian Lukas Enembe melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Lukas Enembe berhasil meraih gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik dari FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado, pada 1995.
Pada tahun 2001, Lukas Enembe juga sempat belajar di The Christian Leadership & Secound Leanguestic, Cornerstone College, Australia.
Setelah lulus kuliah, Lukas Enembe mengawali karier sebagai CPNS hingga PNS di Kantor Sospol Kabupaten Merauke.
Beberapa waktu berselang, Lukas Enembe mulai berkarier di ranah politik.
Pada tahun 2001, ia terpilih menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya, mendampingi Eliezer Renmaur.
Selanjutnya, Lukas Enembe berhasil menjadi Bupati Puncak Jaya.
Ketika terpilih menduduki posisi tersbeut, Lukas Enembe berusia 40 tahun.
Pada tahun 2013, Lukas Enembe maju menjadi calon Gubernur Papua.
Ia didampingi oleh Klemen Tinal yang berlaku sebagai wakilnya.
Pasangan ini terpilih dan resmi memimpin Papua untuk periode 2013-2018.
Setelah menjabat selama lima tahun, Lukas Enembe dan Klemen Tinal kembali berpasangan untuk maju dalam Pilkada.
Untuk kedua kalinya, pasangan ini mempimpin Papua.
Pada pemilihan tersebut, Lukas Enembe dan Kelemen Tinal meraih 1.939.539 suara atau 67,54 persen suara.
Dengan ini, Lukas Enembe kembali menjabat sebagai Gubernur Papua untuk masa jabatan 2018-2023.
Untuk harta kekayaan, melansir dari situs elhkpn.kpk.go.id, Lukas Enembe sudah lima kali melaporkan harta kekayaannya.
Pertama, saat ia menjabat sebagai Gubernur Papua periode pertama dan yang terakhir pada 31 Maret 2022.
Dalam laporan itu diketahui, Lukas Enembe memiliki harta kekayaan mencapai Rp 33.784.396.870.
Dibanding pada laporan per 30 April 2020, Lukas Enembe melaporkan hartanya sebesar Rp 21.190.182.290.
Artinya, ada kenaikan harta milik Lukas Enembe sekira Rp 12 miliar dalam kurun waktu dua tahun.
Pada laporan harta kekayaan terbarunya, Lukas Enembe memiliki enam bidang tanah dan bangunan dengan nilai Rp 13.604.441.000.
Ke-enam tanah milik Lukas Enembe seluruhnya berada di Jayapura.
Lukas Enembe masih memiliki empat unit mobil dengan nilai Rp 932.489.600.
Aset lain yang dimiliki Lukas Enembe adalah surat berharga sebesar Rp 1.262.252.563 serta kas dan setara kas Rp 17.985.213.707.
Ia tidak memiliki utang sama sekali sehingga nilai aset yang dipunyainya tidak berkurang.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
KPK
gratifikasi
Lukas Enembe
Rijatono Lakka
sosok Rijatono Lakka
penyuap Lukas Enembe
Lukas Enembe tersangka
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Situasi Sulit Pecco Bagnaia, Hilang Kesabatan dan Tinggalkan Garasi Ducati |
![]() |
---|
Fakta Baru Terkuak, Alvi Sempat Tertidur Pulas Usai Bunuh dan Mutilasi Tiara |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni Minta Program Kesbangpol Pemkot Surabaya Harus Adaptif |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni Sebut Literasi Digital Jadi Kebutuhan Mendesak |
![]() |
---|
DPRD Surabaya Kembali Bongkar Praktik Penahanan Ijazah SMA Milik Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.