Berita Gresik

Jabatan Dicopot Usai Tempeleng 4 Siswi Hingga Pingsan, Mantan Kepsek MTS di Gresik Mengaku Menyesal

Kepala sekolah MTS di Gresik yang menempeleng 4 siswi sudah dicopot dari jabatannya, serta sudah dipanggil pihak Kementerian Agama (Kemenag) Gresik.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur

SURYA.CO.ID, GRESIK - Kepala Sekolah (Kepsek) MTs Nurul Islam nonaktif di Kecamatan Manyar, Gresik, AN telah dipanggil Kementerian Agama (Kemenag) Gresik.

AN pria yang memukul belasan siswinya hingga ada yang pingsan, mengaku menyesal dan meminta maaf. 

Pria berambut putih itu, sudah datang ke kantor Kemenag Gresik di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik Kamis (5/1/2022) kemarin.

AN ia sudah memberikan klarifikasi sekaligus mengajukan permohonan maaf dan penyesalan atas perbuatannya menempeleng para siswi hingga pingsan.

Baca juga: Disebut Ada Pelecehan Seksual, Kepsek MTS di Gresik yang Tempeleng Siswi Diduga Melarikan Diri

Baca juga: Kepala Sekolah MTS di Gresik Tampar Belasan Siswi, 4 Orang Jatuh Pingsan, Polisi Bertindak

Lokasi pemukulan kepada para siswi di MTS Nurul Islam Kecamatan Manyar, Gresik, Jumat (6/1/2023).
Lokasi pemukulan kepada para siswi di MTS Nurul Islam Kecamatan Manyar, Gresik, Jumat (6/1/2023). (SURYA.CO.ID/Willy Abraham)

Ada 4 siswi yang pingsan akibat pukulannya.

Para siswi itu disebut melanggar aturan dilarang jajan di luar kantin MTs.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penma) Kemenag Gresik Masfufah mengatakan, AN sudah memberikan klarifikasi lewat telepon dan langsung dipanggil.

AN tampak menyesali perbuatannya, memukul para siswi hingga pingsan.

"Beliau menyesali, bersedia minta maaf saat kami panggil.

Menyampaikan langsung di hadapan Kepala Kantor Kemenag Gresik," ujar Masfufah, Jumat (6/1/2023).

Kemenag Gresik akan menggelar mediasi bersama Yayasan Nurul Islam dan wali murid yang buah hatinya menjadi korban.

Jumat siang ini, Kemenag Gresik akan datang ke rumah para siswi yang menjadi korban.

"Pukul 14.00 nanti kami datang ke rumah mereka, bertemu bareng, biar damai, ke depan madrasah biar kondusif," tambahnya.

Aksi pemukulan kepada belasan siswi dilakukan pada Selasa, kemarin. 

Beberapa siswi dan siswa MTS dihukum karena membeli jajan di kantin SMK yang lokasinya masih satu lingkup sekolah.

Ketua Yayasan Nurul Islam, Ali Muchsin telah mengambil langkah tegas dengan mencopot AN dari jabatan Kepsek MTS.

Sejak kemarin, AN sudah bukan lagi Kepsek MTs MTs Nurul Islam.

"Dengan kejadian tersebut kami dari yayasan langsung mengambil tindakan cepat.

Pertama, kami langsung memberhentikan kepala sekolah dan menunjuk Plt baru, dari Waka dan seorang perempuan Bu Mufidah," kata Ali, pria berkacamata ini, Kamis (5/1/2023).

Lebih lanjut, Ali sudah mendatangi wali murid yang melapor ke kepolisian, sudah saling memaafkan.

"Proses kepolisian kami serahkan ke kepolisian tapi kami berharap penyelesaian yang sama-sama baik," tambahnya.

Kemudian, pihak yayasan akan mendatangkan psikolog untuk siswi yang menjadi korban pada peristiwa kemarin, seperti trauma healing agar proses belajar mengajar pada empat sampai enam bulan lagi tidak terganggu.

Diketahui peristiwa ini menjadi gempar karena orang tua korban tidak terima.

Putrinya dihukum disuruh berbaris karena ketahuan jajan di kantin SMK bukan di kantin MTS.

Mereka dipukul kepalanya di sebuah ruangan.

Keempat siswi di antaranya jatuh pingsan seusai menerima pukulan keras dari kepala sekolah berinisial AN tersebut. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved