BIODATA Herman Moedji yang Diduga Ayah Tiko, Ternyata Namanya Tak Terdaftar di Dispendukcapil Madiun

Berikut biodata Herman Moedji yang diduga ayah Tiko dan sudah menelantarkan istrinya di rumah mewah tanpa listrik.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Herman Moedji diduga sebagai ayah Tiko dan telah menelantarkan sang anak bersama istrinya. 

SURYA.CO.ID - Berikut biodata Herman Moedji yang diduga ayah Tiko dan sudah menelantarkan istrinya di rumah mewah tanpa listrik.

Nama Hermam Moedji kini menjadi perbincangan setelah seorang ibu dan anak ditemukan terlantar di rumah mewah, kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Herman Moedji diduga sebagai ayah Tiko dan telah menelantarkan sang anak bersama istrinya.

Baca juga: UPDATE NASIB Tiko yang Hidupi Ibu Eny dengan Gaji Rp 1,5 Juta Sebulan, Pemkot Jaktim Tawarkan Ini

Dia dikabarkan berada di Madiun, Jawa Timur, setelah Tiko bercerita dalam kanal Youtube Bang Brew TV beberapa waktu lalu.

Saat Surya.co.id mencoba menelusuri ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Madiun, Kamis (5/1/2023), tidak ditemukan warga atas nama tersebut.

Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dispendukcapil Kota Madiun, Poedjo Soeprantio mengaku pihaknya sudah melakukan pengecekan identitas dengan nama Herman Moedji Susanto.

"Di pencarian penduduk seluruh Indonesia dalam sistem kami, tidak ada nama tersebut," ujar Poedjo saat dihubungi melalui aplikasi pesan singkat.

Dirinya juga memastikan, pemeriksaan nama sudah sesuai dengan ejaan dan huruf yang tertera dalam identitas yang dimaksud itu

"Kalau nama yang seperti mas tulis, dengan ejaan yang sama seperti itu, tidak ada yang menampilkan hasilnya," pungkasnya.

Baca juga: DIMANA Kerabat Tiko dan Ibu Eny saat Mereka Menderita di Rumah Mewah? Sang Ayah Pulang ke Madiun

Seperti apa sosok Herman Moedji? Berikut selengkapnya.

Melansir Tribun Pekanbaru, ayah Tiko ternyata bukan orang sembarangan, seperti pengakuan tetangga yang baru-baru ini terungkap.

YouTuber dengan akun Bang Brew TV pun mendatangi rumah itu untuk melakukan penelusuran.

Dalam unggahan kanal YouTube Bang Brew TV, Tiko sempat menunjukkan album foto lawasnya yang terdapat potretnya, sang ayah, dan sang ibu.

Dalam album tersebut terdapat tulisan tangan nama sang ayah yakni Herman Moedji Susanto.

Herman Moedji Susanto disebut bercerai dengan Eny, ibu Tiko, sekitar 12 tahun silam atau tepatnya tahun 2010.

Kenangan Tiko dan sang ayah yang masih ia panggil Papa kini hanya terabadikan dalam beberapa potret lawas yang tersimpan rapi dalam album-album foto.

Tiko dan Ibu Eny. Kondisi Memprihatinkan Ibu Eny Ibunda Tiko Sempat Disorot Tetangga.
Tiko dan Ibu Eny. Kondisi Memprihatinkan Ibu Eny Ibunda Tiko Sempat Disorot Tetangga. (youtube Bang Bre TV)

Sosok Herman dalam foto tampak sebagai seorang pria paruh baya, berkacamata, dan gagah.

Herman juga disebut merupakan pejabat kaya raya pada saat itu.

Namun belum diketahui secara pasti pejabat apa sosoknya.

Umurnya saat itu diketahui sekitar 70 tahun, kini menurut Tiko sang ayah sudah berusia sekitar 90 tahun.

Baca juga: PERJUANGAN Tiko Hidupi Ibu Eny di Rumah Mewah Tanpa Listrik dan Air Dibeber Ketua RT, Ini Sosok Ayah

Kondisi Ibu Eny

Terungkap kondisi memprihatinkan Eny Sukaesi atau Ibu Eny sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit.

Ibunda Tiko itu ternyata kerap berpenampilan tak lazim hingga jadi sorotan tetangga.

Hal ini diungkapkan Kader RW 002 Kelurahan Jatinegara, Ani.

Ani mengatakan Eny biasa memakai baju kantoran saat keluar rumah. 

"Dia selalu bawa tas. Bajunya selalu rapi kayak orang kantoran, dan pakai sepatu tinggi," kata Ani di Kompleks PLN di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2023).

Menurutnya, pakaian ini tidak hanya digunakan saat Eny berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti nasi dan sayuran.

Eny juga menggunakan setelah itu saat membeli obat nyamuk bakar dan mengambil air dari rumah tetangga.

Terkait kebiasaan ini, Ani mengatakan ada kemungkinan karena Eny masih terbawa situasi ketika masih bekerja.

"Kebawa waktu masih kerja. Tas tenteng dibawa-bawa, kadang isinya batu, kayu, botol. Kadang suka nyari kayu buat tungku, terus dimasukin ke dalam tas," tutur Ani.

Eny sebenarnya masih bisa berinteraksi dengan warga setempat.

Namun interaksi dilakukan seperlunya saja.

Selain itu, Eny pun dikatakan kerap berbicara dengan diri sendiri ketika berbelanja ke warung.

"Ngobrol biasa aja, seperlunya. Cenderung tertutup Bu Eny. Terkadang ngomong sendiri," ujar Ani.

Selain berbelanja kebutuhan sehari-hari, Ani mengatakan bahwa Eny dan Tiko masih menjual daun salam dan buah melinjo ke warung-warung setempat.

Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin menambahkan, warga setempat juga tidak boleh memanggil Eny hanya dengan namanya. Ia mengungkapkan, Eny harus dipanggil lengkap dengan gelarnya.

"Harus Ibu Dra. Eny. Harus disebut title-nya kalau manggil. Kalo enggak disebut, kurang berkenan. Tadinya kan dia orang berada," ujar Slamet.

Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved