Surya Militer
Panglima TNI Yudo Margono dan Kepala Staf Bakal Tembus Wilayah Rawan KKB Papua, Ini Tujuannya
Laksamana Yudo Margono akan segera mengambil langkah pertamanya sebagai Panglima TNI. Ajak kepala staf kunjungi wilayah rawan KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Oleh karena itu, Yudo meminta agar alutsista maupun peralatan tua segera diperbaiki.
"Peralatan alutsista maupun peralatan-peralatan yang sudah tua juga segera di-push," kata Yudo.
"Tentunya nanti dari sisi pemenuhan personel maupun alutsista, (MEF) bisa mencapai 80-85 persen, harapannya di 2024," imbuh Yudo.
Saat ini, lanjut Yudo, pemenuhan MEF TNI AL baru mencapai 60 persen.
"Masih ada waktu dua tahun dan juga kita sudah membangun alutsista yang ada, dan juga menambah personel di satuan pendidikan 1,2, dan 3.
Nanti kemungkinan akan beroperasi satdik 4," ujar Yudo.
Adapun MEF sendiri merupakan standar kekuatan pokok dan minimum TNI yang mutlak disiapkan sebagai prasyarat utama terlaksananya efektivitas tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi ancaman aktual.
Tanggapan Yudo Margono Terkait KKB Papua
Sementara itu, masyarakat saat ini tengah menunggu aksi Laksamana Yudo Margono mengatasi KKB Papua setelah dilantik menjadi Panglima TNI.
Seperti diketahui, korban kebrutalan KKB Papua bertambah lagi bulan Desember 2022 ini.
Mereka telah berani serang warga sipil hingga rombongan polisi.
Sebagai pimpinan tiga matra TNI, kebijakan apa yang akan diambil Laksamana Yudo Margono untuk mengatasi hal ini?
Menanggapi masalah KKB Papua, Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa Papua belum berstatus daerah darurat.
Ia mengatakan, penindakan terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bumi Cenderawasih masih dilakukan pihak kepolisian.
"Saya kira sampai saat ini masih dikategorikan sebagai tindak pidana pelanggaran hukum, kriminal. Masih pada tahap kriminal, sehingga masih kewenangannya Polri.