Citizen Reporter
Cara Mahasiswa KKN Ubhara Surabaya Membuat Produk Kulit Tanggulangin Makin Maju dan Terkenal
Upaya pemberdayaan masyarakat semakin gencar dilakukan mahasiswa Universitas Bhayangkara Surabaya melalui program kuliah kerja nyata (KKN) Tematis.
SURYA.CO.ID – Upaya pemberdayaan masyarakat semakin gencar dilakukan mahasiswa Universitas Bhayangkara Surabaya melalui program kuliah kerja nyata (KKN) Tematis.
Kegiatan yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LPPM) Ubhara Surabaya mulai tanggal 29 Oktober hingga 20 November 2022, untuk gelombang pertama, tersebar di sejumlah daerah.
Salah satunya di Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo yang diikuti 14 mahasiswa dari program studi Akuntansi, Administrasi Publik, Hukum, Manajemen dan Ilmu Komunikasi.
Di sentra UMKM produk kulit seperti tas, sepatu, kalung, gelang dan ikat pinggang ini, mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 19 berupaya meningkatkan daya tarik konsumen terhadap produk kerajinan kulit.
Juli Nurani, ketua panitia KKN tahun 2022 – 2023 mengungkapkan, KKN Tematik ini bertujuan agar program yang dibuat mahasiswa lebih jelas, sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
“Kegiatan KKN ini diharapkan sebagai media belajar langsung di lapangan sekaligus mempratikkan ilmu yang sudah didapat,” katanya.
Mengawali KKN-nya, kelompok 19 lebih dulu menyerahkan Surat Permohonan Izin KKN kepada Kepala Desa Kedensari dan pemilik UMKM.
Selanjutnya mereka menggali informasi untuk mengetahui masalah atau kendala yang dihadapi UMKM dalam menjalankan usahanya. Masalah ini lah yang kemudian dicoba dicarikan solusi.
Mustakim, Kepala Desa Kedensari turut memberikan arahan dan saran tentang kondisi desa dan potensinya.
“Saya berharap kegiatan KKN ini dapat memberikan solusi atau masukan terkait pengelolaan UMKM, agar para perajin kulit bersemangat menciptakan produk yang kreatif dan berkualitas,” katanya.
Pemilik UMKM produk tas, Makhbub Junaidi memberikan pemaparan singkat terkait pembuatan tas, pemasaran produk dan pengelolaan produk yang telah dilakukan para perajin kulit.
Makhbub Junaidi mengaku selama ini melakukan sistem stok barang dengan kapasitas terbatas dan hanya memproduksi satu produk dalam motif yang berbeda.
“Kami sangat berharap peserta KKN dapat memberikan solusi dan inovasi terhadap permasalahan yang kami hadapi agar dapat meningkatkan pembeli produk kami,” katanya.
Menjawab keinginan perajin, kelompok KKN 19 mewujudkan dalam bentuk website.