NASIB Karir Jenderal Andika Perkasa, Jadi Menteri atau Cawapres? Sang Jenderal: Senang Dipercaya

Sejumlah pengamat menyebut Jenderal Andika Perkasa layak menduduki jabatan menteri Kabinet Jokowi dan menjadi cawapres. Mana yang tepat?

Editor: Musahadah
usman / Biro Setpres
Jenderal Andika Perkasa saat dilantik jadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi. Isu Jenderal Andika Perkasa Jadi Menteri Jokowi Menguat, selain isu jadi cawapres Anies Baswedan. Ini kata sang jenderal. 

SURYA.co.id - Nasib karir Jenderal Andika Perkasa setelah tak menjabat Panglima TNI menjadi sorotan banyak pihak. 

Sejumlah pengamat menyebut Jenderal Andika Perkasa layak menduduki jabatan menteri Kabinet Jokowi seperti mantan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. 

Namun, tak sedikit pihak yang justru menggadang-gadang Jenderal Andika Perkara untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden (capres/cawapres) di Pilpres 2024. 

Munculnya nama Jenderal Andika Perkasa sebagai calon menteri Kabinet Jokowi setelah muncul menteri dari Partai Nasdem akan direshuffle. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin memprediksi Jokowi akan menunjuk Andika Perkasa menjadi menteri.

Baca juga: ANALISIS PENGAMAT Soal Jenderal Andika Perkasa Jadi Cawapres Anies Baswedan: Demokrat-PKS Tak Dukung

Nama itu menguat lantaran Andika telah pensiun menjadi panglima TNI beberapa waktu lalu.

"Siapa yang nanti akan masuk? Saya sih melihat kalau Andika kemarin pensiun jadi panglima itu kemungkinan Andika masuk," kata dia.

Namun dia tidak bisa memprediksi lebih lanjut siapa sosok figur yang nantinya potensial ditunjuk Jokowi menjadi menteri.

"Kalau yang lain saya nggak tau yang akan masuk. Tapi itu urusan Jokowi. Biasanya bocoran itu kelihatan saat mendekati reshuffle tersebut."

"Sekarang sih masih terus berjalan dan bergerak isu reshuffle tersebut. Soal siapa yang masuk ya Jokowi yang tau saya sekedar menganalisa," kata dia.

Sementara Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mengatakan, Andika memiliki hubungan dengan Jokowi sejak 2014 sejak menjabat sebagai Komandan Paspampres.

Penunjukan Andika menjadi Panglima TNI pun, lanjutnya, sedikit banyak menunjukkan kepercayaan dan kenyamanan yang dirasakan Jokowi.

"Jika melihat dari rekam jejak hubungan keduanya maka bisa saja Jokowi mempercayakan posisi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dipegang Andika. Apalagi, saat ini jabatan tersebut juga dipegang sosok mantan Panglima TNI, Moeldoko," kata Anton.

Di bagian lain, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, Anies Baswedan-Andika Perkasa punya kans menang jika berpasangan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.

Keduanya disebut berpotensi mengalahkan Prabowo Subianto jika Ketua Umum Partai Gerindra itu berduet dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

"Jika bicara aspek potensi menang, maka pasangan Anies-Andika saya ramalkan akan menjadi kuda hitam yang bisa mengungguli Prabowo-Muhaimin andai Gerindra jadi berkoalisi dengan PKB," kata Ari seperti dikutip Kompas.com

Sosok Andika dinilai ideal menjadi pelengkap kekurangan Anies yang oleh sebagian publik dianggap sebagai penyokong politik identitas dan antitesa Presiden Joko Widodo yang citranya nasionalis.

Latar belakang sebagai militer dengan jabatan tertinggi Panglima TNI dianggap menjadi nilai tambah sendiri buat Andika.

Kekurangannya, Andika bukan dari kalangan elite partai politik mengingat selama berkarier di militer jenderal bintang empat itu memang tak diperbolehkan aktif berpolitik.

"Selepas memasuki pensiun dari militer aktif tentu menjadi keleluasaan Andika untuk bergerak bebas di bidang politik," ucap Ari.

Bagaimana respons Jenderal Andika Perkasa

Dikutip dari tayangan The Prime Show iNews TV, Jenderal Andika Perkasa yang akan memulai masa purnawirawan pada 1 Januari 2023 mengaku belum memutuskan langkahnya. 

"Saya belum memutuskan karena saya masih aktif. Kalau saya berbicara itu gak enak. Nanti lah setelah saya fully retired. Setelah pensiun mungkin saya akan berpikir lebih serius," kata jenderal bintang empat ini.

Diakui Andika, usia 58 yang disandangnya adalah usia yang masih sangat produktif.

"Yang penting saya harus tetap produktif," tegasnya. 

Disinggung mengenai banyak survey yang menjagokan dia sebagai capres/cawapres, Jenderal Andika mengucapkan terimakasih karena baginya iyu suatu kepercayaan. 

Bagi saya itu suatu kepercayaan. Orang kenal aja enggak. Mungkin menganggap saya ada di hati mereka. Bener-bener  suatu kehormatan. Saya sangat berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya," tegasnya. 

Lalu, saat ditanya apakah dia senang dengan survey itu? Jenderal Andika mengakuinya. 

"Senang karena saya dipercaya," katanya. 

"Bukan senang hasilnya?," tanya Aiman Witjaksono, presenter The Prime Show. 

"Enggak dong, masih belum ini lah," ucap Andika. 

"Artinya suara publik diperhatikan, kalau publik memanggil tidak ada yang boleh ditolak?," tanya AIman lagi. 

"Oh iya..," jawab Andika sambil tertawa.

Lihat video selengkapnya

Bakal Terganjal Restu Partai Demokrat dan PKS 

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Saat Bagikan 388 Kendaraan Dinas untuk Prajurit TNI.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Saat Bagikan 388 Kendaraan Dinas untuk Prajurit TNI. (Puspen TNI)

Di bagian lain, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi mennduga, wacana memasangkan Anies dengan Andika bakal terganjal restu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebagaimana kabar yang beredar, rencana Koalisi Perubahan besutan Nasdem, Demokrat, dan PKS diduga mandeg karena perdebatan alot soal nama cawapres.

Duet Anies-Andika sedianya mampu menjadi solusi kebuntuan rencana koalisi. Kecemburuan Demokrat dan PKS bisa ditekan karena figur calon RI-2 bukan berasal dari kader salah satu partai.

Namun menurut Ari, restu Demokrat bakal jadi ganjalan terbesar wacana tersebut. Partai bintang mercy itu terlihat sangat ingin menyertakan ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di panggung pemilihan.

Sebenarnya, upaya Demokrat ini sekaligus untuk mendongkrak elektabilitas partai dan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

"Faktor terbesar ketidaksetujuan lebih terletak kepada Demokrat yg menjadi last battle SBY untuk mendongkrak AHY," ujar Ari.

Sementara, PKS yang semula menghendaki agar mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Ahmad Heryawan alias Aher, jadi pendamping Anies.

Tapi jika gagal, Ari memprediksi, partai pimpinan Akhmad Syaikhu itu bakal legawa asalkan mendapat akomodasi politik berlebih dari Anies-Andika dan Nasdem.

Nasdem semula sudah mengunci kesepakatan koalisi bahwa nama cawapres diserahkan kepada Anies untuk memilih.

Namun belakangan Demokrat maupun PKS berharap mendapat banyak keuntungan, sehingga mendorong kader masing-masing maju sebagai calon RI-2.

"Secara matematis koalisi, pasangan 'pengantin' Anies-Andika sulit terwujud karena ketidakrelaan Demokrat dan PKS," kata dosen Universitas Indonesia itu.

Wacana pasangan Anies Baswedan-Andika Perkasa untuk Pemilu Presiden 2024 mencuat pasca Andika lengser dari kursi Panglima TNI baru-baru ini.

Nasdem menyatakan membuka pintu bagi Andika jika hendak bergabung usai purnatugas. Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya bahkan menyebut, Andika punya tempat spesial di partai besutan Surya Paloh itu.

"Pak Andika punya tempat spesial bagi kita dan tentu untuk berjuang di politik, karena Pak Andika sudah purnatugas dan itu lebih terbuka," kata Willy saat dihubungi, Selasa (20/12/2022).

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, partainya tetap mendorong pencawapresan AHY sebagai pasangan Anies.

“Keinginan kader dan konstituen kami, nama Anies-AHY yang paling sering disebut-sebut,” kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

PKS menyatakan menghormati wacana ini. Namun, Juru Bicara PKS M Kholid mengingatkan, sejauh ini, nama kandidat cawapres yang muncul di forum Koalisi Perubahan hanya ada dua, yakni AHY dan Aher.

"Sejauh ini di meja perundingan masih dua nama: Ahmad Heryawan dari PKS dan Mas Agus Harimurti Yudhohono dari PD. Kalau Nasdem ajukan Jenderal Andika, kami hormati," kata Kholid saat dikonfirmasi, Kamis (22/12/2022).

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menakar Langkah Andika Perkasa Pasca Panglima TNI: Jadi Menteri Jokowi atau Cawapres Anies Baswedan?

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved