Berita Situbondo

Belasan Perahu dan Rumah Hancur Diterjang Ombak, Kapolres Situbondo Salurkan Bantuan Sembako

Salah seorang warga, Muani mengatakan, perahu yang menjadi sumber mata pencaharian sudah hancur diterjang gelombang laut

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono
Kapolres Situbondo, AKBP Andi Sinjaya meninjau perahu-perahu nelayan yang rusak diterjang banjir rob dan angin puting beliung di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Senin (26/12/2022). 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Korban bencana air pasang laut atau banjir rob dan angin puting beliung di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, belum bisa memperbaiki peralatan mencari ikan setelah bencana itu terjadi, Sabtu (24/12/2022) lalu.

Dan Senin (26/12/2022), baru Kapolres Situbondo, AKBP Andi Sinjaya yang datang untuk meninjau kondisi perahu-perahu nelayan yang rusak.

Selain belasan perahu, beberapa rumah nelayan juga rusak akibat dihantam gelombang pasang dan angin kencang. Di desa itu, kapolres didampingi Kasat Binmas AKP Djembadi memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak.

Kapolres Situbondo, AKBP Andi Sinjaya mengatakan, pihaknya bersama kasat Binmas meninjau dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. "Ada sekitar 52 warga yang terdampak banjir rob di Desa Gelung ini, tadi juga ada rumah warga yang terkena angin puting beliung. Bahkan ada perahu yang hancur dan tidak bisa digunakan," ujar Andi.

Menurutnya, pihaknya datang memberikan bantuan untuk meringankan warga yang terdampak bencana tersebut. "Semuga ini sedikit meringankan dan kita akan berkoordinasi terus dengan pihak pemerintah," ujar Andi.

Salah seorang warga, Muani mengatakan, perahu yang menjadi sumber mata pencaharian sudah hancur diterjang gelombang laut. Akibat hancurnya perahu, Muani mengaku mengalami kerugian sampai Rp 10 juta. "Mau gimana, wong perahu saya hancur berkeping keping," keluhnya.

Selama tidak memiliki perahu, Muani terpaksa harus mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Ya saya mau jual gorengan saja," tukasnya.

Wanita berjilbab ini berharap mendapatkan perhatian pemerintah, karena sampai saat belum ada uluran tangan. "Baru kali ini ada bantuan, itu juga dari pak kapolres," ucapnya.

Sementara Kepala Desa Gelung, H Hadi Baikuni mengatakan, akibat terjangan banjir rob dan angin kencang, banyak perahu, rumah dan warung milik warga yang rusak. Perahu nelayan yang rusak mencapai 15 unit, ditambah 18 warung serta enam rumah warga. "Dengan total kerugian mencapai Rp 160 juta," ujar Hadi kepada SURYA.

Untuk itu, kata Hadi, pihaknya meminta perhatian pemerintah, baik pusat, prominsi maupun kabupaten, karena abrasi di sepanjang pantai sudah mengkhawatirkan. "Setiap air pasang, air laut selalu masuk ke rumah warga. Jadi memang perlu segera ada bantuan tangkis laut dan breakwater. Sehingga gelombang laut dapat dihadang," harapnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved