KKB Papua
KKB PAPUA BRUTAL Serang Polisi hingga Warga Sipil, Mahfud MD: Mari Kita Jangan Terlalu Emosi
Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi aksi KKB Papua yang akhir-akhir ini semakin brutal. Sebut Jangan Terlalu Emosi.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi aksi KKB Papua yang akhir-akhir ini semakin brutal.
Mahfud MD meminta agar masyarakat tak terbawa emosi atas ulah KKB Papua.
Diketahui, aksi teror KKB Papua semakin meningkat intensitasnya beberapa minggu terakhir.
Mereka nekat menyerang polisi hingga warga sipil.
Menanggapi hal itu, Mahfud MD menyebutkan, penyelesaian konflik di Papua tidak bisa dilakukan dengan cara emosional dan sembarangan.
"Mari kita ini jangan terlalu emosional, jangan terlalu emosi. 'Pak kok tidak dibabat aja, kan gampang aja' bukan begitu caranya mengelola negara.
Dibabat salah, tidak dibabat banyak masalah seperti ini," terang Mahfud, seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (15/12/2022).
Ia menegaskan bahwa penyelesaian konflik KKB Papua tidak bisa ditempuh dengan melakukan hal yang sama kepada kelompok tersebut.
Hal ini dilakukan pemerintah bukan karena takut.
Melainkan pemerintah menjunjung tinggi bahwa setiap nyawa manusia sangat berharga.
"Tapi mari kita pelan-pelan, kita menyelamatkan satu nyawa manusia itu sangat penting dilakukan," tuturnya.
"Kita ngerem karena ada saran dialog, jeda dulu jangan bertindak.
Bukan soal kita takut atau apa, mana takut. Tapi menyelesaikan dengan mengingat setiap nyawa manusia itu berharga," tutup Mahfud.
Sebelumnya, KKB Papua menyerang rombongan kendaraan polisi yang akan membuka pemalangan jalan di KM 1 Jalan Trans Yapen Saubeba-Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (13/12/2022) siang.
Saat itu, sekitar pukul 12.20 WIT, rombongan polisi tiba di lokasi yang terhalang oleh dua batang kayu yang dipasang di tengah jalan.
Baca juga: TERUNGKAP Sosok Pimpinan KKB Papua yang Serang Polisi di Yapen, Kaki Tangan Fernando Warobai