Berita Surabaya

Siswa SMA di Surabaya Inovasikan Limbah Tutup Botol Plastik Jadi Media Pembelajaran

Stacko ini digunakan dalam materi pembelajaran seperti Matematika, Bahasa Inggris, Coding dasar Informatika dan Fisika.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/sulvi sofiana
Siswa SMAN 16 Surabaya saat mempraktekkan permainan stacko yang mereka buat dari limbah tutup botol plastik 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Inovasi dalam memanfaatkan limbah plastik di maksimalkan para siswa SMAN 16 Surabaya dengan menjadikannya media pembelajaran.

Media pembelajaran dibuat 25 siswa SMAN 16 Surabaya yang tergabung dalam Adhinatha Student Company secara menarik dengan mengubah limbah tutup botol plastik menjadi bahan dasar pembuatan stacko.

Stacko ini digunakan dalam materi pembelajaran seperti Matematika, Bahasa Inggris, Coding dasar Informatika dan Fisika.

Ketua tim, I Dewa Made menuturkan inovasi ini muncul dari banyaknya limbah tutup botol plastik yang berserakan.

Tutup botol tersebut kemudian dikumpulkan dan dilebur untuk dibentuk kembali menjadi balok dan dipotong kecil dengan ukuran 20x25x1cm.

Dengan pemanfaatan ini, katanya dapat mengurangi sampai plastik di lingkungan sekitar.

"Kami ngumpulkan botol plastik ini dari berbagai tempat. Ada yang dari Pantai Kenjeran, bank sampah dan sekitar rumah kami," ujarnya, Selasa (13/12/2022).

Dijelaskan Dewa sapaan akrab siswa kelas 2 SMA ini, untuk memainkan stacko dibutuhkan dua orang atau lebih.

Cara memainkannya sama seperti stacko pada umumnya. Bedanya, untuk memulai permainan, para pemain harus membaca kartu kuis yang berisi tentang langkah-langkah mereka untuk bisa mencapai misi atau target.

"Misalnya kartu yang saya ambil misinya harus sampai di pulau. Nah di kartu ada gambar saya, pulau, hiu dan gambar kotak. Saya harus sampai di pulau itu tanpa dimakan hiu. Dengan perhitungan langkah dna arah panah balok seperti kanan, kiri, atas, bawah, belakang, atau maju ini bisa mencapai target," jelasnya.

Dalam permainan ini, pemain hanya bisa memanfaatkan kesempatan maksimal 3 kali langkah.

"Lebih dari itu mereka mendapat misi tambahan lagi," tambah dia.

Diterapkannya coding sistematis dalam setiap langkah permainan stacko diakui Dewa juga untuk mempermudah siswa belajar coding dasar.

Sebab, di Kota Surabaya banyak anak belajar coding tapi kekurangan fasilitas yang memadai, dan pelajaran yang kurang.

"Produk ini sebagai solusi untuk belajar coding lebih dalam. Agar mereka bisa membantu mengatasi masalah," tambah dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved