KKB Papua
TERJADI LAGI KKB Papua Bunuh Warga Sipil yang Dikira Intelijen, Danrem 172/PWY: Pembunuhan Biadab
Lagi-lagi KKB Papua membunuh warga sipil yang dikira intelijen TNI-Polri. Danrem 172/PWY Ungkap Fakta Sebenarnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Aksi keji KKB Papua membunuh warga sipil yang dikira intelijen TNI-Polri terjadi lagi.
Padahal, warga sipil tersebut hanyalah tukang ojek yang sedang bekerja mencari nafkah.
Pembunuhan yang dilakukan KKB Papua ini mendapat kecaman dari Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring.
Melansir dari instagram @kodam17, Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring membantah dengan tegas tuduhan tukang ojek yang menjadi korban kekejian KKB Papua pimpinan Nason Mimin Di Kabupaten Pegunungan Bintang yang terjadi pada Senin (5/12) lalu, merupakan aparat Intelijen.
Bantahan ini disampaikan Danrem saat dihubungi via telepon seluler, pada Senin (12/12).
Danrem menyebut, 3 orang korban yang telah dibunuh secara keji oleh KKB Papua di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kab. Pegunungan Bintang, merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek.
“Jadi tidak benar kalau mereka (KKB Papua) menyebut para korban adalah aparat Intelijen, mereka benar-benar masyarakat sipil yang sehari-harinya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang ojek,” tuturnya.
“Pembunuhan yang dilakukan secara biadab ini adalah pekerjaan teroris.
Saya juga beragama Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat.
Ini merupakan pekerjaan teroris yang dirinya sedang dirasuki oleh setan,” sambung Danrem.
Danrem menyatakan bahwa pihak KKB Papua juga telah menuduh korban sebagai aparat intelijen dengan meletakkan senjatanya jenis pistol seolah-olah adalah barang yang dibawa oleh korban.
“Hal ini merupakan cara licik yang dilakukan oleh KKB Papua untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan apa yang mereka lakukan,” tegas Danrem.
Selaku Danrem 172/PWY, pihaknya menyampaikan duka cita kepada pihak keluarga korban.
“Saya mewakili seluruh prajurit Korem 172/PWY menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban kekejian dan kebiadaban KST ini,” imbuhnya.
Terkait dengan pistol yang digunakan oleh KST, pihaknya mengindikasikan senjata pistol tersebut merupakan salah satu senjata organik milik TNI AD yang hilang ketika Heli MI 17 milik Penerbad jatuh pada tahun 2019 silam di Kab. Pegunungan Bintang.
“Pada kejadian jatuhnya Heli MI-17 pada tahun 2019 lalu, sebanyak 11 senjata organik milik kru dan penumpang hilang dan diambil oleh pihak KKB Papua." ujar Danrem.
Bripda Gilang Gugur Diberondong KKB Papua
Sementara itu, aksi teror KKB Papua masih terus berlanjut di beberapa wilayah.
Bripda Gilang gugur diberondong peluru saat baku tembak dengan KKB Papua di Dekai, Yahukimo.
Anggota Brimob Polda Lampung itu gugur dalam tugas patroli dan terlibat baku tembak dengan KKB di Dekai.
Bripda Gilang dan rekannya diberondong tembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Rabu (30/11/2022) sekitar pukul 16.15 WIT.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Bripda Gilang adalah anak pertama dari pasangan Santoso dan Kustini yang berasal dari Lampung Selatan.
Pemuda kelahiran 2 Oktober 1999 yang merupakan alumnus SMAN 1 Tanjung Bintang ini adalah Bintara Polri angkatan 43.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Bripda Gilang Tewas Ditembak KKB Papua di Yahukimo, Padahal Mau Kembali ke Lampung'.
Selepas pendidikan di tahun 1999, Bripda Gilang ditempatkan di Satuan Brimob Kompi 1 Batalyon C Pelopor di Lampung Utara.
Kemudian pada 14 Januari 2022, Bripda Gilang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz 2022 yang bertempat di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua.
Menurut Pandra, Bripda Gilang rencananya selesai penugasan pada akhir 2022 ini dan kembali bertugas di Lampung.
"Namun, Tuhan berkehendak lain, kita ditinggalkan lebih dahulu oleh salah satu putra terbaik Lampung," kata Pandra.
Di mata rekan dan atasan serta lingkungannya, Bripda Gilang dikenal bersahaja dan selalu berupaya membantu sesama.
"Semoga orangtua almarhum Bripda Gilang Aji Prasetyo dan keluarga besarnya dapat menerima dan sabar dalam kepergian anak kebanggaan mereka," kata Pandra.
Pandra menambahkan, rencananya Bripda Gilang akan dimakamkan secara militer di kampung halamannya di Kecamatan Merbau, Mataram, setelah tiba di Lampung.
Diketahui, Bripda Gilang Aji Prasetyo gugur usai kontak senjata di wilayah Yahukimo, Provinsi Papua.
Anggota Brimob Polda Lampung itu gugur dalam tugas patroli.
Bripda Gilang dan rekannya diberondong tembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Rabu (30/11/2022) sekitar pukul 16.15 WIT.
Selain Bripda Gilang, dua anggota regu satgas yang juga Brimob Polda Lampung mengalami luka tembak dalam kontak senjata.
Keduanya yakni Briptu Fazuarsah, dan Bripda Dona Bagaskara.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, mereka tergagung dalam Satgas Ops Damai Cartenz.
"Adanya kontak senjata antara personel Satgas Ops Damai Cartenz dengan sekelompok orang yang diduga KKB Papua di wilayah Yahukimo sehingga mengakibatkan satu personel dinyatakan meninggal dunia," kata Pandra di Bandar Lampung, Kamis (1/12/2022).
Regu ini mengalami kontak senjata di Jembatan 2 Jalan Poros Logpon KM 7, Kabupaten Yahukimo usai melakukan patroli di sekitar Kota Dekai.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id