Rumah Dinas Wali Kota Blitar Dirampok

Perampok di Rumah Dinas Wali Kota Blitar Sempat Ancam Istri Santoso Pakai Parang

Wali Kota Blitar, Santoso menceritakan peristiwa perampokan yang terjadi di rumah dinasnya pada Senin (12/12/2022). Sempat melihat ciri-ciri pelaku

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Samsul Hadi
Wali Kota Blitar, Santoso memberikan keterangan soal peristiwa perampokan di rumah dinasnya kepada wartawan, Selasa (13/12/2022).  

SURYA.CO.ID, BLITAR - Feti Wulandari, istri Wali Kota Blitar Santoso sempat diancam menggunakan parang oleh pelaku perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar. 

Hal itu disampaikan Wali Kota Blitar, Santoso saat menceritakan ulang peristiwa perampokan yang terjadi di rumah dinasnya pada Senin (12/12/2022). 

"Kalau senjata api tidak lihat. Tapi ada (pelaku) yang bawa parang, panjangnya sekitar 40 cm. Tidak (mengancam) ke saya, tapi ke istri saya," kata Santoso kepada wartawan, Selasa (13/12/2022). 

Santoso sekilas sempat melihat ciri-ciri pelaku sebelum menyergapnya bersama istri di dalam kamar rumah dinas.

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Komplotan Perampok Berpistol Sekap Wali Kota Blitar Santoso dan Sang Istri

Baca juga: Komplotan Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar Gunakan Mobil Pelat Merah

Baca juga: Pakar Hukum Unair Menganalisa, Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Didasari Motif Sakit Hati

Menurutnya, ciri-ciri pelaku berpostur agak kekar dan memakai rompi. 

"Saya langsung disergap, disuruh tengkurap, mata langsung dilakban. Saya hanya melihat sekilas pelaku, kalau wajahnya tidak melihat," ujarnya. 

Santoso juga mengaku sempat mengalami kekerasan fisik dari pelaku. Pelaku menendang dan memukulnya ketika Santoso belum menunjukkan lokasi brankas.

"Ketika saya belum menunjukkan brankas, saya ditendang dan dipukul di kaki dan tubuh oleh pelaku. Saya ditendang pakai kaki, pakai sepatu," katanya. 

Sedang istrinya, kata Santoso tidak mendapat kekerasan fisik, hanya ancaman saja dari pelaku. 

"Alhamdulillah istri tidak mendapatkan kekerasan fisik, hanya diikat tangan dan kaki serta dilakban mulut dan mata," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved