Berita Surabaya

Bocah SD di Sambikerep Surabaya Nyaris Jadi Korban Penculikan oleh Pengamen, Begini Modusnya

Seorang bocah di Surabaya berinisial RA (11) menjadi korban percobaan penculikan yang dilakukan oleh seorang pengamen

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
Luhur Pambudi/TribunJatim.com
Suasana lokasi kasus percobaan penculikan di Jalan Raya Bringin Indah, Sambikerep, Surabaya, Selasa (13/12/2022). 

Sebelum akhirnya berhasil dilerai petugas Satpol PP yang kebetulan melintas di kawasan jalan tersebut.

Setelah berhasil diamankan oleh warga, pelaku dibawa ke Mapolsek Lakarsantri untuk dimintai keterangan dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Namun, setelah mendengar runtutan kronologi dari pihak korban; RA dan sejumlah saksi dari orangtua korban.

Ternyata, penyidik melimpahkan kasus tersebut ke pihak Unit PPA Polrestabes Surabaya.

"Sekitar jam 13.00 WIB. Kronologinya saya kurang tahu. Tiba-tiba anak saya nangis di depan rumah. Katanya ditarik diajak orang lalu ditarik. Lalu saya keluar, orangnya itu sudah enggak ada," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com (grup SURYA.co.id) di rumahnya, Selasa (13/12/2022).

Agus menyangsikan, bila si pelaku tidak berniat melakukan percobaan pencurian.

Buktinya, sang anak terus saja menangis lantaran mengalami trauma dengan perlakuan si pelaku.

"Kalau menurut saya, mungkin dia bukan menculik atau apa. Tapi kalau sudah mengajak orang tidak dikenal. Itu kan bisa di itu (dihukum). Iya pengamen (sosok pelaku). Pakai ecek-ecek (marakas berbahan lempengan tutup botol yang dipaku pada kayu)," katanya.

Kini, bapak tiga anak itu, mengaku gusar dengan kondisi psikis anaknya pascainsiden percobaan penculikan tersebut.

Ia takut sang anak yang rasa traumanya tak kunjung reda, malah membuatnya enggan untuk masuk sekolah.

Agus mengaku, akan melihat perkembangan pemulihan kondisi psikis anaknya beberapa hari ke depan.

Manakala memang kondisi pemulihan trauma sang anak tak kunjung menunjukkan hasil yang signifikan.

Ia tak menutup kemungkinan bakal meminta bantuan kepada pihak Dinas Kesehatan Pemkot Surabaya, untuk melakukan proses pemulihan tersebut.

"Saya cuma takut anakku ini enggak mau sekolah atau apa. Yang paling saya takutkan ya itu. Kalau tadi seandainya gak ada orang, mungkin gak tahu lagi," ungkapnya.

Selain Agus, percobaan penculikan terhadap RA itu, juga sempat diketahui oleh anak pertama Agus, yang bernama, Andre.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved