Berita Surabaya

Pertagas OEJA Berdayakan Ibu-Ibu Kalitengah Sidoarjo Jadi Pejuang Jelantah

Pertagas OEJA menggagas program Taman Olah Jelantah di Sidoarjo sejak 2019.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Pertagas
Perjuangan para ibu pengumpul minyak jelantah yang mendapatkan dukungan dari Pertagas OEJA berhasil berkembang tidak hanya untuk menjaga kebersihan lingkungan tapi juga berhasil menjadi jaring sosial di lingkungannya. 

Berita Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Pertamina Gas Operation East Java Area atau Pertagas OEJA yang memiliki pipa gas berdekatan dengan Desa Kalitengah, Tanggulangin, Sidoarjo, memiliki perhatian yang besar pada masyarakat di desa tersebut.

Terutama para ibu-ibu yang diperdayakan melalui program Taman Olah Jelantah sejak tahun 2019 lalu.

"Program Taman Olah Jelantah yang semula diinisiasi Pertagas OEJA untuk menjawab masalah pengelolaan limbah rumah tangga kini telah bertransformasi menjadi jaring pengaman sosial bagi Desa Kalitengah dan meningkatkan rasa kebersamaan diantara masyarakatnya," kata Ali Afandi Kepala Desa Kalitengah, Kamis (8/12/2022).

Dirinya juga menyampaikan rasa bersyukur dengan hadirnya Pertagas OEJA, desa menjadi lebih bersih, masyarakat semakin guyup dan ibu-ibu yang sudah menjelang lansia pun menjadi lebih produktif dan berdaya.

"Sejak tahun 2019, Pertagas OEJA melakukan program yang membantu edukasi dan manajemen pengelolaan minyak jelantah," jelas Ali.

Pertagas memulai program dari kegiatan edukasi bahaya minyak jelantah untuk kesehatan dan lingkungan serta cara-cara pengelolaan yang bertanggung jawab.

Kemudian program semakin berkembang dengan membentuk Kelompok Tri Tunggal Dwi yang mewadahi pada ibu pengelola minyak jelantah serta membangun Rumah Tampung Jelantah.

Kelompok juga mendapatkan pelatihan membuat produk lilin dan sabun dari minyak jelantah.

“Alhamdulillah kini partisipasi warga sangat tinggi di program ini. Sekarang kami punya 417 nasabah dari 42 RT," kata Iftatus Scolichah, salah satu ibu yang menjadi peserta di program ini.

Setiap harinya jumlah minyak jelantah yang kelompok kumpulkan terus meningkat.

Saat ini mereka berhasil mengelola sampai 486 liter tiap bulan.

Meningkatnya peserta di program Taman Olah Jelantah menghantarkan Kelompok Tri Tunggal Dwi berkembang ke langkah selanjutnya, yaitu dengan merubah pencatatan manual ke digital.

Kelompok bersama Pertagas OEJA mengembangkan website dan aplikasi MANJALITA yang digunakan sebagai media edukasi digital dan pencatatan jelantah yang masuk dan keluar juga rekapitulasi setoran nasabah.

Yuliani Istiqomah yang merupakan kader digitalisasi di Kelompok Tri Tunggal Dwi menjelaskan keunggulan MANJALITA.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved