EKSPRESI Jenderal Dudung Ditanya Soal Jokowi Pilih Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI

Inilah ekspresi KASAD Jenderal Dudung Abdurachman saat ditanya soal Presiden Jokowi memilih Laksamana Yudo Margono jadi calon Panglima TNI.

kolase tribunnews
Jenderal Dudung Abdurachman dan Laksamana Yudo Margono. Inilah ekspresi KASAD Jenderal Dudung Abdurachman saat ditanya soal Presiden Jokowi memilih Laksamana Yudo Margono jadi calon Panglima TNI. 

SURYA.co.id - Inilah ekspresi KASAD Jenderal Dudung Abdurachman saat ditanya soal Presiden Jokowi memilih Laksamana Yudo Margono jadi calon Panglima TNI.

Seperti diketahui, baik Jenderal Dudung maupun Laksamana Yudo sama-sama memenuhi kriteria menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Namun, Presiden Jokowi cuma mengajukan satu nama ke DPR yakni Laksamana Yudo Margono.

Saat ditemui seusai acara rapat tahunan Bank Indonesia di Jakarta Convention Center, Rabu (30/11/2022), Yudo hanya tersenyum dan mengacungkan jempol ke arah wartawan yang berebut bertanya kepadanya.

Selain Yudo, terlihat pula KASAD Jenderal Dudung Abdurachman yang hadir di acara tersebut.

Setali tiga uang dengan Yudo, Dudung hanya tersenyum dan mengacungkan jempol saat ditanya mengenai keputusan Presiden Jokowi menunjuk Yudo sebagai calon panglima TNI.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KSAD Dudung dan KSAL Yudo Kompak Acungkan Jempol Saat Ditanya soal Calon Panglima TNI'.

Sementara itu, Jokowi kembali menekankan bahwa keputusannya memilih Yudo sebagai penerus Andika didasari oleh rotasi antarmatra di TNI.

"Yang paling ini (utama) rotasi matra selain yang ada yang lain-lainnya," kata Jokowi.

Jenderal Andika Perkasa Sepakat Yudo Margono Jadi Panglima TNI

Sementara itu, Jenderal Andika Perkasa ternyata menunjukkan sinyal atau pertanda bahwa ia sepakat Laksamana Yudo Margono jadi Panglima TNI selanjutnya.

Hal ini berdasarkan analisis Co-Founder Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) Edna Caroline Pattisina.

Menurut Edna, sinyal tersebut yakni kedekatan Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono yang kerap ditunjukkan ke publik selama ini.

Kedekatan itu sedikit banyak membuat Presiden Jokowi memilih Yudo sebagai calon Panglima TNI.

Apalagi, hubungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman dengan Andika dikabarkan sempat renggang.

“Yang menarik memang hubungan Pak Yudo dan Pak Andika relatif lebih baik kayaknya dari pada Pak Andika dan Pak Dudung,” ujar Edna dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Selasa (29/11/2022).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KSAL Yudo Margono Disebut Kantongi Restu Andika Perkasa untuk Maju Jadi Calon Panglima TNI'.

Menurut Edna, Yudo kerap muncul di muka publik karena sering menemani Andika dalam berbagai kesempatan.

“Kayak di Garuda Shield yang eksis Angkatan Laut, yang muncul Pak Yudo,” katanya.

Ia menduga hubungan baik itu membuat Andika merekomendasikan pada Jokowi siapa figur yang layak menggantikannya.

“Jadi make sense saja Pak Jokowi pasti tanya ke Pak Andika kan, menurut Panglima TNI siapa nih (yang menggantikannya),” sebut dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi memilih KASAL Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Hal ini terungkap setelah Surat Presiden (Surpres) yang dikirimkan Presiden Jokowi ke DPR RI dibacakan oleh Puan Maharani hari ini, Senin (28/11/2022).

Dengan demikian, Laksamana Yudo Margono bakal menjalani uji kelayakan sebelum akhirnya diputuskan menggantikan jabatan Jenderal Andika Perkasa.

Alasan Jokowi Pilih Yudo

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono resmi menjadi calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

Hal ini sesuai Surat Presiden (Surpres) yang dikirimkan Joko Widodo (Jokowi) ke DPR RI, Senin (28/11/2022).

"Nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa SE.MA.Msc adalah Laksamana TNI Yudo Margono SE.MM, Kepala Staf Angkatan Laut atau KSAL yang menjabat saat ini," ungkap Ketua DPR RI, Puan Maharani, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Terkait pemilihan Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Pratikno, membeberkan alasannya.

Menurut Pratikno, alasan Jokowi menunjuk Yudo Margono jadi calon Panglima TNI agar terjadi rotasi matra.

“Ya bisa jadi salah satu pertimbangannya. Saya kira itu salah satu pertimbangannya,” ungkap Pratikno ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin.

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Alasan Jokowi Tunjuk KSAL Yudo Margono Jadi Calon Panglima TNI, Rotasi Matra Jadi Pertimbangan'.

Kendati demikian, Pratikno menilai sosok Yudo Margono sudah memenuhi kriteria sebagai calon Panglima TNI.

Satu diantaranya merujuk Undang-undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentan TNI.

Dalam UU tersebut, syarat menjadi Panglima TNI adalah sedang menduduki atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan.

“Kalau semua (kriteria) kan sudah memenuhi syarat semuanya,” ujar Pratikno.

“Dalam hal ini Pak Presiden memilih calon dari KSAL. Itu saja,” tuturnya.

Dengan dipilihnya Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI, ini berarti ia akan segera menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dengan Komisi I DPR RI.

Janji Laksamana Yudo Margono

KASAL Laksamana Yudo Margono mengungkap janjinya jika nantinya benar terpilih menjadi Panglima TNI.

Ia menyatakan bakal mengoptimalkan potensi kemaritiman di Indonesia jika dirinya resmi menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Hal itu dikatakannya seusai menyambangi Istana Kadato Kie selepas membuka gelaran Sail Tidore 2022, Sabtu (26/11/2022).

“Ya pasti itu kan memang program pemerintah dan menurunkan visinya Pak Presiden sehingga harus kita jabarkan dan kita dukung,” kata Laksamana Yudo Margono.

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'KSAL Yudo Margono Janji Optimalkan Potensi Maritim Indonesia Jika Jadi Panglima TNI'.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dukungan terkait dengan potensi kemaritiman tidak bisa hanya dilakukan oleh TNI Angkatan Laut saja.

Melainkan butuh sinergi antara tiga matra TNI secara keseluruhan, sehingga butuh didukung dari Angkatan Darat dan Angkatan Udara.

“Tentunya kalau TNI harus kita dukung dari 3 matra. Tidak bisa hanya AL saja tidak bisa,” katanya.

“Jadi semua komponen harus bersama-sama melaksanakan ataupun menyesuaikan program-program tentang kemaritiman itu,” lanjut Yudo.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved