Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
SUARA Ferdy Sambo Bergetar Jawab Pertanyaan Menohok AKBP Ridwan Soplanit: Akui Penyidik Tertekan
Pertanyaan Menohon AKBP Ridwan Soplanit Dijawab Ferdy Sambo dengan suara bergetar. Ekspresinya berbeda saat minta maaf ke keluarga brigadir J.
SURYA.CO.ID - Permohonan maaf Ferdy Sambo ke eks anak buahnya AKBP Ridwan Soplanit dan rekan-rekannya di tengah sidang kasus pembunuhan Brigadir J, menjadi sorotan.
Banyak yang membandingkan permohonan maaf Ferdy Sambo ke AKBP RIdwan Soplanit Cs dengan ucapan serupa ke keluarga Brigadir J.
Seperti diketahui, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, AKBP RIdwan Soplanit menyampaikan pertanyaan menohok kepada Ferdy Sambo di akhir kesaksiannya.
"Mungkin, sebelum saya beralih yang (saksi) lain, saya diberi kesempatan ke Pak Sambo, Yang Mulia," kata Ridwan Soplanit meminta izin menyampaikan sesuatu ke Ferdy Sambo.
"Pertanyaan saya ke Pak Sambo: kenapa kami harus dikorbankan dengan masalah ini," seru Ridwan sambil menoleh ke arah Ferdy Sambo.
Baca juga: EKSPRESI Ferdy Sambo Diberi Pertanyaan Menohok AKBP Ridwan Soplanit: Kenapa Kami Harus Dikorbankan?
Tampak Ferdy Sambo yang berada di samping kuasa hukumnya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Setelah itu, itu dia melihat ke bawah seperti menuliskan sesuatu di bukunya.
Ferdy Sambo langsung mengucap maaf kepada para anggotanya.
"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada adik-adik saya. karena saya sudah memberikan keterangan tidak benar di awal.
Dan pada semua sidang kode etik, pada pemeriksaan di awal saya sudah sampaikan, adik-adik ini gak salah, saya yang salah. Tapi mereka juga harus dihukum karena dianggap tahu masalah ini.
Jadi sekali lagi saya atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada adik-adik saya sehingga harus terhambat," katanya.
Ferdy Sambo mengaku sangat menyesal melibatkan mereka dalam perkara ini.
"Saya sangat menyesal. Saya sekali lagi mohon maaf.
Saya sudah sampaikan ini di depan komisi kode etik, mereka tidak salah," katanya.
Diakui Ferdy Sambo, secara psikologis anggotanya ini pasti tertekan.