Berita Kota Surabaya
HUT Korpri Dimeriahkan Tarian Remo Massal, Tetapi ASN Surabaya Dituntut Inovatif dan Anti Pungli
Kalau ikhlas pasti dengan senyum, tetapi kalau ngresulo disek (mengeluh dulu), ngedumel disek (menggerutu dulu) yo nggak mungkin cari pembenar saja
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) berjalan semarak di Balai Kota Surabaya, Selasa (29/11/2022). Bertema Melayani, Berkontribusi, dan Berinovasi untuk Negeri, acara ini juga diisi ratusan penari Remo cilik.
Para penari yang berjumlah 350 anak itu berasal dari pelajar SD/SMP se-Kota Pahlawan. Dengan semarak, mereka menari Remo di hadapan peserta upacara, termasuk Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Mereka diiringi oleh musik gamelan dari komunitas Seni Kluncing pimpinan M Maskur dengan koreografer Sariyono yang berasal dari Sanggar Putra Bima Respati. Ini merupakan kelompok binaan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang bertindak sebagai inspektur upacara pun terkesima dengan penampilan arek-arek Surabaya ini. "Ini bukti bahwa arek-arek Surabaya begitu cinta akan kesenian tradisional," kata Cak Eri.
Dalam upacara ini, Cak Eri membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Isinya, semangat perkuat solidaritas KORPRI dalam upaya transformasi dan percepatan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.
Menindaklanjuti arahan Presiden, Wali Kota memastikan Pemkot Surabaya akan konsisten dalam penguatan dan solidaritas korp, mencari terobosan positif, serta memperkokoh integritas aparatur melalui perubahan mindset menghindari pungutan liar.
Sehingga, cara kerja manual harus diubah dengan cara kerja digital. Seluruh jajaran birokrasi harus berbasis elektronik, sebagai motor penggerak baru dalam pembangunan. Hal ini harus dilakukan dalam berbagai aspek pelayanan. Mulai administrasi hingga bidang kesehatan.
“Kenapa kemarin ketika sidak ke RSUD BDH dan RSUD Soewandhie, saya begitu kecewanya? Karena warga belum mendapatkan pelayanan optimal," tegas Cak Eri.
"Kita sebagai ASN, seharusnya tidak boleh menyerah ketika (melayani pasien) BPJS. (Jangan karena) gratis, terus pelayanan seenaknya,” imbuhnya.
Untuk mempercepat pelayanan, proses berlangsung secara digital. Sistem manual ditinggalkan. Selain itu, para ASN harus melakukan inovasi percepatan pelayanan publik. Seluruh ASN di jajaran Pemkot Surabaya harus melakukan pelayanan publik sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Itulah tugas negara, diberikan gaji untuk pengabdian. Seperti yang disampaikan Pak Presiden dalam sambutannya tadi, seluruh ASN di Kota Surabaya termasuk saya pribadi, ayo lakukanlah pelayan publik secara maksimal dengan hati,” ujar Cak Eri.
Sebagai pelayan masyarakat, ASN harus bekerja dengan hati. Apabila bisa demikian, maka berbagai masalah bisa diselesaikan. "Kalau ikhlas pasti dengan senyum, tetapi kalau kita ngresulo disek (mengeluh dulu), ngedumel disek (menggerutu dulu) yo nggak mungkin, cari pembenar saja," kritiknya.
"Itu yang saya tidak ingin di Kota Surabaya, karena hidup kita adalah pengabdian kepada masyarakat. Semoga sambutan Pak Jokowi bisa menggerakkan hati saya secara pribadi dan menggerakkan ASN di Seluruh kota Surabaya untuk berbuat lebih baik lagi,” pungkasnya. *****