Surya Militer

Peralatan Prajurit TNI Makin Canggih, Jenderal Andika Perkasa Akan Pasang HT Satellite On The Move

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tak henti-hentinya mempercanggih alutsista TNI. Terbaru akan dipasang HT canggih dan Satellite On The Move.

Kompas TV
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tak henti-hentinya mempercanggih alutsista TNI. 

SURYA.co.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tak henti-hentinya mempercanggih alutsista TNI untuk menunjang kinerja prajurit.

Salah satunya yang terbaru adalah pengadaan Handie Talkie versi terbaru dan satellite on the move.

Peralatan canggih ini akan menunjang jaringan telekomunikasi para prajurit TNI di wilayah yang sulit terjangkau.

Dikutip dari akun Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI menerima kehadiran Direktur Utama PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Edi Witjara beserta jajaran beberapa waktu lalu.

Pertemuan tersebut membahas tindak lanjut pengadaan Visitor Management System, Digital Radio Communication dan Satelite Communication System.

Percobaan pemasangan visitor management system sudah dilakukan di Gedung Utama Markas Besar TNI di Cilangkap beberapa waktu lalu oleh perwakilan PT. Inti (Persero).

Ke depan pengadaan Handie Talkie versi terbaru, satellite on the move hingga pembangunan command center akan direalilsasikan berdasarkan perintah Jenderal TNI Andika Perkasa.

"Pemasangan satelite serta pengadaan radio komunikasi saya utamakan untuk daerah operasi Indonesia Timur, karerna saat ini mereka yang paling menbutuhkan." ujarnya.

Kerja sama antara TNI dan PT. Inti (Persero) guna mendukung kinerja setiap prajurit terutama untuk wilayah operasi bagian Indonesia Timur dan pemantauan kinerja oleh pimpinan tertinggi TNI akan lebih mudah dilakukan.

Berikut video selengkapnya:

Jenderal Andika Perkasa Resmikan Penjara Militer Super Ketat

Sebelumnya, pertama kali dalam sejarah TNI AD, KASAD Jenderal Andika Perkasa baru saja meresmikan penjara militer super ketat.

Penjara militer yang berlokasi di Markas Pomdam Jaya Jakarta itu memiliki sejumlah kelebihan dibanding penjara biasa.

Penjara tersebut dilengkapi dengan Smart Instalasi Tahanan Militer berteknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan.

Bersama dengan sejumlah pejabat di jajaran TNI AD, Jenderal Andika Perkasa meresmikannya pada Selasa (20/4/2021).

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'KSAD Resmikan Penjara Militer Berteknologi Kecerdasan Buatan Pertama dalam Sejarah TNI AD'

Berikut rangkuman kelebihan penjara tersebut.

1. Jadi tolok ukur daerah lain

Jenderal Andika Perkasa menjelaskan program perdana tersebut sengaja ditempatkan di Markas Pomdam Jaya karena Jakarta merupakan tolok ukur bagi daerah-daerah lain di Indonesia.

Selain itu, kata dia, Jakarta merupakan tempat tugas personel TNI AD dengan jumlah terbanyak.

"Jadi karena ini program perdana dan Jakarta sebagai barometer dan dari segi jumlah personel pun paling banyak, oleh karena itu kami tempatkan di polisi militer Kodam Jaya.

Jadi saya titip kepada seluruh pejabat di polisi militer Kodam Jaya untuk benar-benar memanfaatkan kelebihan dari instalasi Tahanan Militer," kata Jenderal Andika Perkasa setelah peresmian.

2. Lebih manusiawi dan aman

KASAD juga mengatakan instalasi tahanan militer sudah sepatutnya dibuat manusiawi, aman, dan didesain sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya vandalisme, perundungan, ataupun potensi tahanan untuk mencederai diri sendiri.

"Sekarang semuanya sudah bagus dan tadi sangat aman karena semua yang berada di dalam memang di desain sedemikian rupa sehingga tidak mungkin ada vandalisme, bullying, maupun yang bisa mencederai diri sendiri," kata Andika.

3. Biaya capai Rp 100 miliar

Jenderal Andika Perkasa menjelaskan biaya pembangunan instalasi tahanan militer tersebut mencapai Rp 100 miliar.

Bangunan instalasi tahanan militer tersebut, kata dia, seluas sekitar 1500 meter persegi di dalam Markas Pomdam Jaya.

Instalasi tahanan militer tersebut, kata dia, mampu menampung 83 orang.

4. Berbasis ICT dan AI

Fasilitas intalasi tahanan militer berbasis Information Communication Technology (ICT).

Artificial Intelligence (AI) yang ditanamkan dalam sistem instalasi tahanan militer tersebut memungkinkan petugas menganalisa setiap gerak gerik para tahanan di dalamnya.

"Karena segala bentuk gerakan itu ada analisisnya dan analisisnya dilakukan langsung oleh artificial intelligence. Jadi sudah otomatis," kata Andika.

Pintu utama instalasi tahanan militer tersebut sudah dilapisi dengan sistem keamanan berlapis yang dilengkapi dengan sistem inspeksi kolong kendaraan.

5. Mempersempit celah penyelundupan

Alat pemindai x-ray dan detector logam ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang ke dalam ruang tahanan.

Kamera CCTV juga ditempatkan di setiap sudut ruangan untuk memantau setiap kegiatan.

Kamera CCTV tersebut juga berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengirimkan sinyal apabila ada kegiatan tak wajar.

Tahanan di instalasi militer tersebut dikenakan gelang pengenal yang juga berfungsi untuk memantau gerakan para warga binaan.

Seluruh aktifitas pengawasan dan pengamanan terintegrasi dalam satu ruang komando.

Instalasi tahanan militer itu juga dilengkapi layanan kunjungan yang canggih di antaranya fasilitas kunjungan online.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved