Berita Sidoarjo
Kompleks Makam Aulia Sono di Buduran Jadi Kawasan Wisata Religi Paling Megah di Sidoarjo
Kompleks makam Aulia Sono di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, menjadi tempat wisata religi paling luas dan megah di Kabupaten Sidoarjo.
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Kompleks makam Aulia Sono menjadi tempat wisata religi paling luas di Kabupaten Sidoarjo.
Makam yang berlokasi di dalam kompleks Guspujat Optronik II Puspalad di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo itu dibangun dengan luas 3.956 meter persegi.
Selain paling luas, kompleks makam ini juga disebut-sebut paling megah di Sidoarjo.
Selain tempat parkirnya yang sengaja dibuat luas, di sebelah sisi barat makam utama dibangun pendopo megah.
Pendopo tersebut nantinya difungsikan untuk para pengunjung yang datang berziarah,”kata Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, Kamis (24/11/2022).
Kompleks makam itu, kini sedang dipugar dan direvitalisasi total.
Atas izin dari KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, sejumlah rumah dinas yang berada di dekat makam dibongkar untuk akses para peziarah.
Kompleks makam Aulia Sono itu, dibangun dua pendopo sebagai akses pintu masuk dan keluar para peziarah.
"Kawasan ini nantinya menjadi kawasan wisata religi paling luas di Sidoarjo. Bus dan belasan mobil peziarah bisa masuk, karena lahan parkir cukup luas. Bangunan pendopo juga tampak megah dan luas, bisa menampung ratusan peziarah,”ungkap Gus Muhdlor.
Gus Muhdlor berharap, revitalisasi makam Aulia Sono Buduran dan dibukanya kompleks makam itu untuk umum, masyarakat Sidoarjo dan semua bisa mengambil pelajaran dari sejarah hidup orang-orang mulia tersebut.
Kegigihannya dalam mengajar dan menyebarkan ilmu agama serta keistiqomahannya dalam berdakwah dan berjuang membela negara bisa memompa semangat kita semua untuk mengikuti jejaknnya,” harap bupati.
Sementara menurut Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas PU Cipta Karya, Slamet Budiarto, progres revitalisasi makam yang ditarget selesai akhir Desember 2022 itu sudah mencapai 80 persen untuk renovasi lima makam utama.
"Progres pembangunan dua Gapura untuk akses masuk dan pintu keluar makam sudah mencapai 10 persen, kemudian untuk bangunan pendopo yang berada di sisi barat makam sudah 95 persen. Sedangkan rumah dinas sebagai pengganti yang dibongkar progresnya sudah 36 persen," katanya.
Di kompleks makam ini terdapat lima makam utama yang dihormati warga Sidoarjo. Yakni pendiri Pondok Pesantren Sono Buduran KH Muhayyin, Hj Asfiyah (Istri KH Muhayyin), KH Abu Mansur (putra), KH Zarkasyi (putra), KH Said (Cucu) dan KH Maksum (cicit).
Ketokohan para ulama sepuh Sidoarjo itu membuat sejumlah ulama besar seperti KH Hasyim Ashari Jombang Pendiri Nahdlatul Ulama, KH Abdul Karim Lirboyo Kediri, KH Usman Jazuli Ploso Kediri, KH Wachid Hasyim dan banyak ulama besar lainnya yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Sono Buduran.