Surya Militer
ALASAN Laksamana Yudo Margono Punya Peluang Terbesar Gantikan Jenderal Andika Perkasa Versi Pengamat
Menurut Khairul Fahmi, Laksamana Yudo Margono Punya Peluang Terbesar Gantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Apa Alasannya?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, membeberkan analisis terbarunya terkait pemilihan Panglima TNI.
Menurut Fahmi, KASAL Laksamana Yudo Margono lah yang memiliki peluang paling besar untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Alasannya, selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, TNI AL belum dapat giliran menempati jabatan tertinggi Korps Militer.
"Selama masa pemerintahan Presiden Jokowi, belum pernah ada Panglima dari lingkungan TNI AL," kata Fahmi kepada Kompas.com, Selasa (22/11/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Belum Ada Panglima dari AL Selama Era Jokowi, Yudo Margono Dinilai Paling Mungkin Gantikan Andika'.
Sebagaimana bunyi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI khususnya Pasal 13 Ayat (4), Panglima hanya akan dipilih dari kepala staf yang sedang menjabat atau mantan kepala staf yang masih dalam masa dinas keprajuritan.
Oleh karenanya, kata Fahmi, secara norma, semua kepala staf TNI sebenarnya punya peluang yang sama menjadi Panglima.
Meski tak ada ketentuan normatif yang mengharuskan pergiliran di antara ketiga matra secara urut kacang dalam pergantian Panglima, namun, Fahmi menyebut, bukan berarti itu tidak penting untuk dipertimbangkan.
"Boleh dong kita berharap, jangan sampai ada yang merasa dianaktirikan atau berkurang kebanggaannya hingga berpotensi menimbulkan kekecewaan terpendam di bawah permukaan yang kemudian berpotensi menghadirkan kerawanan bagi soliditas TNI, terlebih stabilitas nasional," ujarnya.
Selain itu, lanjut Fahmi, sejak dulu Jokowi punya cita-cita membangun poros maritim Tanah Air.
Jika mencermati dinamika lingkungan strategis, pada masa mendatang Indonesia punya banyak tantangan dan ancaman di perairan yang membutuhkan visi kuat dan kesiapan.
Dengan alasan-alasan tersebut, Fahmi berpendapat, besar potensi Yudo Margono dipilih Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI.
"Menurut saya, sepanjang belum pensiun, peluang jelas besar dan kuat untuk Laksamana Yudo Margono," ujarnya. Fahmi mengatakan, usulan calon Panglima TNI menjadi hak prerogatif presiden.
Ada banyak aspek dan kepentingan nasional yang bakal jadi pertimbangan kepala negara terkait ini.
Selanjutnya, presiden akan mengusulkan nama calon Panglima ke DPR untuk mendapatkan persetujuan.