KKB Papua
KKB Papua Akan Berfikir Seribu Kali Serang Intan Jaya, Gabungan 3 Pasukan Khusus TNI-Polri Patroli
Gabungan 3 Pasukan Khusus TNI-Polri Berpatroli, KKB Papua Akan Berfikir Seribu Kali Sebelum Serang Intan Jaya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Sejumlah pasukan khusus TNI-Polri saat ini tengah berpatroli di wilayah Intan Jaya, Papua, untuk mengantisipasi serangan KKB Papua.
Dengan kehadiran gabungan pasukan khusus ini, para KKB Papua akan berfikir seribu kali untuk melakukan teror di Intan Jaya.
Melansir dari rilis Penerangan Kostrad, pasukan khusus yang bersiaga di sana yakni Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak Kostrad, Satgas Maleo Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Satgas Intelijen dan Satgas Brimob Damai Cartenz.
Diketahui, soliditas Aparat Keamanan (Apkam) dalam menjalankan tugas di Intan Jaya patut diacungi jempol.
Jika biasanya yang pimpin Patroli berpangkat Letnan atau Kapten, kali ini Perwira Angkatan Udara berpangkat Kolonel yang pimpin langsung. Intan Jaya, Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Para Raider 305/17/1 Kostrad Letkol Inf Ardiansyah, S.Hub., Int., dalam rilis tertulisnya, di Intan Jaya. Papua. Minggu (13/11/2022).
Dijelaskan Dansatgas, hal itu terjadi saat dilaksanakan patroli gabungan antara TNI dan Polri di Intan Jaya, Kolonel Pas R Harrys Soeryo Mahendro menjadi Komandan Patroli.
Kolonel Pas R Harrys yang tak lain adalah Wakil Komandan Satuan Tugas Elang memimpin langsung patroli gabungan yang melibatkan Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak Kostrad, Satgas Maleo Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Satgas Intelijen dan Satgas Brimob Damai Cartenz.
Satu jam lebih berpatroli bersama pasukan, tibalah rombongan di area Gereja Bethesda, gereja Protestan di kampungnya Hengki Sani Osea Sani dan Gembala Lephinus Sani, dua kakak kandung Hengki Sani menyambut kehadiran rombongan aparat gabungan.
Karena sudah memahami kebiasaan Apkam di Intan Jaya, setelah beberapa kali datang ke kampung itu, warga yang dipanggil oleh Osea Sani segera berkumpul di area gereja.
Tidak ada rasa takut, justru kegembiraan yang terpancar dari wajah mereka. Mereka sudah menjadikan para prajurit TNI dan Polri sebagai bagian dari saudara mereka.
"Kedatangan kami ke sini, mau menyampaikan sekaligus menyatakan bahwa kita semua saudara.
Saya akan berusaha semaksimal mungkin, agar keluhan dan keinginan saudara-saudara bisa tersampaikan ke pusat, sehingga pembangunan di sini dapat terus berlanjut dan masyarakat sejahtera," kata Kolonel Pas R Harrys di hadapan masyarakat Kampung Mamba Bawah.
Buah tangan berupa beras, gula, kopi, mie instan dan rokok kemudian diserahkan kepada beberapa perwakilan warga masyarakat Mamba.
Gembala Lephinus Sani sebagai tokoh masyarakat Mamba, berterima kasih atas perhatian TNI-Polri di Mamba.
Selanjutnya, Gembala Lephinus berdoa, berterima kasih kepada Tuhan sekaligus mendoakan keselamatan aparat TNI-Polri selama bertugas di Intan Jaya.
Kehadiran para prajurit Yonif Para Raider 305 Kostrad dari Karawang benar-benar memberi warna di Intan Jaya.
Baru dua bulan bersama-sama dengan sesama "Perantau" dari Satgas Intel, Satgas Brimob Damai Cartenz dan Satgas Maleo Kopassus, kekompakan yang ditunjukkan sungguh luar biasa.
Inilah yang membuat Intan Jaya sekarang semakin kondusif.
Bisa jadi, KKB Papua sudah mendengar gebrakan-gebrakan yang dilakukan oleh unsur Apkam di Intan Jaya, sehingga mereka yang sebelumnya berani mengganggu bahkan menyerang, berfikir seribu kali untuk mengulangi lagi.
Apalagi masyarakat semakin cinta dan sayang dengan Apkam karena kegiatannya bukannya menakuti, namun justru sangat membantu masyarakat.
KKB Papua Membabi Buta Lagi
Sementara itu, para anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua membabi buta lagi di Wilayah Kabupaten Puncak.
Mereka memberondongkan tembakan ke arah aparat TNI-Polri yang sedang berpatroli.
Akibatnya, satu anggota TNI terluka akibat serangan KKB Papua tersebut.
Melansir dari tribratanews, serangan KKB Papua pimpina Numbuk Telenggen itu terjadi di Kampung Yenggemok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Minggu (13/11).
Penembakan yang terjadi sekitar pukul 11.37 WIT tersebut dilakukan saat Aparat TNI-Polri sedang melaksanakan Patroli dan cipta kondisi di sekitaran Distrik Gome, Kabupaten Puncak dan terdengar arah tembakan dari Bukit Tepuk.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022 Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, S.H membenarkan peristiwa tersebut.
Ia mengatakan gangguan tersebut kemudian direspon aparat dengan memberikan tembakan balasan sehingga terjadi kontak tembak antara Aparat TNI-Polri dengan Kelompok KKB Papua tersebut.
“Akibat penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata Pimpinan Numbuk Telenggen, seorang anggota TNI terkena tembakan dibagian paha kanan sehingga dengan cepat personel mengevakuasi korban ke Puskesmas Ilaga,” jelasnya.
Kombes Pol Kamal melanjutkan, setelah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Ilaga, Korban kemudian dilarikan menuju Bandara Ilaga untuk bergeser ke Kabupaten Mimika guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
“Untuk korban dalam keadaan sadar dan telah dievakuasi menggunakan Helikopter Kadal milik TNI AU untuk dilanjutkan penanganan medis di Rumah Sakit Timika,” ujar Kasatgas Humas.
Diakhir penyampaiannya, ia mengatakan bahwa pelaku penembakan masih dalam penyelidikan dan pengejaran.
KKB Papua Serang Pekerja di Beoga
Sebelumnya, KKB Papua menyerang empat pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Beoga Barat, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (8/11/2022).
Akibat kejadian tersebut satu pekerja tewas dan satu lainnya mengalami luka tembak.
"Telah terjadi insiden di Beoga, ada empat korban, dua sudah dievakuasi ke Timika dan yang dua belum," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Selasa (8/11/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KKB Serang Pekerja yang Bangun Puskesmas di Beoga Papua, 1 Orang Tewas'.
Fakhiri menyebut, dua orang yang telah dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, adalah korban tewas atas nama Wahyu dan korban yang menderita luka tembak bernama Ilham.
Sementara dua korban lain yang masih di Beoga dipastikan selamat. Fakhiri menyebut, kedua pekerja yang selamat itu mengalami trauma.
Proses evakuasi dua korban lainnya akan segera dilakukan, tergantung kondisi cuaca di lokasi kejadian.
"Masuk ke Beoga butuh proses waktu, dia tergantung cuaca, kalau hari ini tidak bisa maka besok akan dilanjutkan," kata Fakhiri.
Terkait kronologi penyerangan dan identitas pelaku, Fakhiri menyebut, polisi sedang mendalaminya.
"Saya sudah perintahkan Direskrimum Polda Papua bersama Satgas Ops Damai Cartenz untuk mendalami kejadian tersebut dan mengevaluasi kejadian," tutur Fakhiri.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id