Berita Gresik

Dukung Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Jalankan Program Mangga Gadung Senilai Rp 6.34 Miliar

Mangga Gadung juga telah turut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi bagi 354 kelompok tani (poktan) di wilayahnya.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo memberikan bantuan kepada peserta program Mangga Gadung, Selasa (15/11/2022). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Petrokimia Gresik telah menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui Mitra Kebanggaan - Pedagang Unggul (Mangga Gadung) selama 1 (satu) tahun. Hal ini untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional, Selasa (15/11/2022).

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, program Mangga Gadung berjalan mulai 2021 untuk mendorong kebangkitan ekonomi pascapandemi Covid-19. Peserta mendapat bantuan permodalan dan sekarang sudah berada di 12 kota/kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Mangga Gadung merupakan program pendanaan bagi kios pupuk yang merupakan bagian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui program ini, Petrokimia Gresik telah membantu kios dalam penebusan pupuk nonsubsidi sebesar 883,25 ton sebagai CSV atau Creating Shared Value," kata Dwi Satriyo melalui rilis humas Petrokimia Gresik.

Menurut Dwi Satriyo, program mangga Gadung memiliki multiplier effect. Selain memberikan pendanaan bagi kios pupuk, juga menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi bagi petani. "Sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional," katanya.

Sampai saat ini ada 58 Mangga Gadung menerima bantuan pendanaan sebesar Rp 6,34 miliar. Mereka berasal dari berbagai kota/kabupaten yaitu Bojonegoro, Jember, Jombang, Magetan, Ngawi, Trenggalek dan Tuban untuk wilayah Jawa Timur. Untuk wilayah Jawa Tengah yaitu Demak, Grobogan, Kudus, Pati dan Sragen.

Selama setahun ini, Mangga Gadung juga telah turut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi bagi 354 kelompok tani (poktan) di wilayahnya.

"Kesejahteraan tidak hanya dirasakan pemilik kios pupuk, tetapi juga petani. Karena produk nonsubsidi Petrokimia Gresik telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, selain itu ketersediannya semakin terjamin dengan Mangga Gadung," katanya.

Di sisi lain, Mangga Gadung juga menjadi media edukasi Petrokimia Gresik bagi para petani, agar petani tidak bergantung pada pupuk bersubsidi dengan jumlah dan komoditas yang terbatas.

"Program Mangga Gadung saat ini semakin relevan seiring dikeluarkannya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian," katanya.

Dwi Satriyo menegaskan, Mangga Gadung memberikan manfaat yang berkesinambungan, sehingga berhasil menjadi stimulus dalam mengembangkan ekonomi daerah pascapandemi. Hal tersebut selaras dengan tagline peringatan satu tahun Mangga, yakni 'Satu Tahun Mangga, Tumbuh Lebih Cepat'.

"Ke depannya, program Mangga Gadung akan terus berinovasi dan diharapkan mampu menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat di masa-masa mendatang," katanya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved