Berita Tuban

Sikap PCNU Buntut Dicopotnya Tagline Tuban Bumi Wali Oleh Pemkab: Tak Hargai Pemerintahan Sebelumnya

PCNU Kabupaten Tuban menyikapi kondisi pasca dihilangkannya dan atau diturunkanya branding tagline "Tuban Bumi Wali Spirit Of Harmony".

Penulis: M. Sudarsono | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Sudarsono
Pengurus PCNU Kabupaten Tuban menyikapi pencopotan tagline Tuban Bumi Wali 

SURYA.CO.ID, TUBAN - PCNU Kabupaten Tuban menyikapi kondisi keresahan dan gejolak di tengah masyarakat, pasca dihilangkannya dan atau diturunkanya branding tagline "Tuban Bumi Wali Spirit Of Harmony".

Selain itu, di tengah kepemimpinan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, PCNU juga menilai ada upaya penghilangan aset bangunan.

Wakil Ketua PCNU Tuban, M Amenan, menyatakan ada empat sikap yang dikeluarkan atas gejolak yang terjadi belakangan ini.

Pertama, Kabupaten Tuban identik dengan Sunan Bonang, identik dengan pusatnya para wali penyebar ajaran agama Islam di Tanah Jawa.

Memisahkan kota Tuban dari hasanah kewalian, sama dengan mengingkari sejarah penyebaran Islam di Tanah Jawa khususnya dan di nusantara umumnya.

Kedua, menyayangkan langkah dan kebijakan Pemkab Tuban yang tidak menghargai hasil karya pemerintahan sebelumnya.

"Kami menilai ada indikasi menghilangkan brand bumi wali, itu sudah terlihat di beberapa titik," ujar Amenan kepada wartawan, Kamis (3/11/2022).

Ia menjelaskan, untuk poin ketiga, meminta Pemkab Tuban untuk memasang dan memperbaiki kembali sejumlah lampu akrilik yang bertuliskan Asmaul Husna yang sudah rusak, serta akrilik "Tuban Bumi Wali Spirit Of Harmony" yang sudah diturunkan di beberapa titik jalan utama dari pemasangan semula.

Apalagi, lanjutnya, pemerintahan saat ini sudah pernah berkomitmen yang tertuang dalam LKPJ Bupati, untuk menjaga harmonisasi.

Keempat, meminta pada aparat penegak hukum terkait untuk melakukan penyelidikan terkait dengan upaya penghilangan asset pemerintah, berupa pembangunan tempat ibadah di lokasi rest area atau bekas terminal lama Tuban.

"Kami meminta pemkab untuk memasang atau memperbaiki tulisan Asmaul Husna yang sudah rusak atau diturunkan," pungkas Amenan.

Sekadar diketahui, pernyataan sikap PCNU muncul setelah ada akrilik Asmaul Husna yang diturunkan tidak pada tempatnya, lalu pencopotan tagline Tuban Bumi Wali di beberapa titik.

Namun, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menyatakan pencopotan tagline Tuban Bumi Wali seperti yang di bundaran patung untuk sementara, karena akan digunakan konser untuk penataan panggung.

"Itu nanti dikembalikan lagi semula, setelah konser Bank Jatim," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved