Berita Lamongan

PNS Pemohon Rusunawa Lamongan Lebihi Kuota, Dinas PRKPCK Kerepotan dan Perketat Verifikasi

Pasca pandemi Covid-19, rumah susun sewa (rusunawa) Lamongan kini mulai dipromosikan untuk jadi hunian bagi PNS golongan 1 dan 2

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Hanif Manshuri
Rusunawa Lamongan yang pernah sementara dipakai untuk untuk fasilitas isolasi dan karantina bagi pekerja migran Indonesia (PMI) saat Pandemi Covid-19, kini mulai diminati PNS golongan 1 dan 2, Selasa (1/11/2022). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Pasca pandemi Covid-19, rumah susun sewa (rusunawa) Lamongan kini mulai dipromosikan untuk jadi hunian bagi PNS golongan 1 dan 2 yang belum memiliki hunian.

Sejak selesai  dibangun pada beberapa tahun lalu di masa pemerintah almarhum Bupati Fadeli, praktis belum dimanfaatkan.

Dan setelah itu masuk pandemi Covid-19,  sementara rusunawa  dipakai untuk  untuk fasilitas isolasi dan karantina bagi pekerja migran Indonesia (PMI). 

Sehingga selain sterilisasi, ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan untuk kenyamanan penghuni.

 "Yang belum siap dihuni hanya di lantai 3, masih butuh pembenahan di beberapa bagian, " kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Lamongan, Yunan Achmadi saat dikonfirmasi SURYA.CO.ID, Selasa (1/11/2022).

 Ia memastikan rusunawa sudah bisa  difungsikan mulai tahun ini. Untuk lantai 1 dan 2 sudah siap dihuni.

"Sudah disterilisasi dan dibenahi, " katanya.

Diungkapkan, saat ini sudah ada sebanyak 11 kamar yang sudah ditempati. Sementara pengajuan yang masuk ke DPRKPCK Lamongan, jumlahnya sudah tembus sebanyak 35 pemohon dari PNS golongan 1 dan 2.

Karena jumlah kamar yang sudah ready ditempati baru lantai bawah dan lantai 2, pihaknya terpaksa masih melakukan seleksi dan verifikasi ketat.

"Sementara kuota terbatas disesuaikan dengan kamar yang sudah siap huni, " katanya.

Total kamar dari lantai 1, 2 dan 3 berjumlah 42 kamar. Sementara lantai 3 belum siap ditempati.

Apa tidak membuka kesempatan untuk PNS golongan 3 ? Yunan mengatakan, itu bisa saja berlaku. Kalau dari golongan 1,2 kurang, maka sudah seharusnya membuka kesempatan untuk golongan 3.

Soal infrastruktur jalan, Yunan menunjukkannya semua sudah beres.

"Sebelum ditempati, Pemkab Lamongan bertanggung jawab dengan melakukan pemeliharaan bangunan dan akses menuju rusunawa, " ungkapnya.

Fasilitas seperti listrik, terpasang satu satu setiap kamar dan meterannya dijadikan satu dalam ruangan untuk keamanan. "Diisi sendiri-sendiri, " katanya.

Demikian juga kebutuhan air PDAM, meterannya juga terpasang untuk masing-masing kamar. Untuk konstruksi akses jalan seluruhnya beton dan dilengkapi dengan tembok penahan tanah (TPT). 

"Infrastruktur  dan sarana di dalamnya sudah sesuai standar, " katanya.

Selain perbaikan infrastruktur jalan, Pemkab Lamongan juga melakukan beberapa perbaikan di internal bangunan rusunawa, memperbarui cat, perbaikan saluran dan mengganti penyekat yang rusak.

Sementara itu data yang didapat wartawan di rusunawa, dari 11 pemohon yang sudah dikabulkan, baru ada enam penghuni yang  menempati rusunawa.

Hunian rusunawa di Lamongan cukup nyaman, dalamnya seindah kamar hotel, penataan dua kamar, kamar mandi plus WC, dapur dan tempat jemuran serta cucian rapi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved