Berita Surabaya

Perkuat Pendidikan dan Sosial, Ketua DPRD Surabaya: Honor Guru Ngaji dan Sekolah Minggu 2023 Naik

Honor guru ngaji dan guru sekolah Minggu di Surabaya akan dinaikkan pada tahun 2023 mendatang.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
nuraini faiq/surya.co.id
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono didampingi Camat Sambikerep saat bertemu guru-guru TPQ dan santri di Sambikerep beberapa waktu lalu. 

Berita Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - DPRD dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memperhatikan dan memperjuangkan kesejahteraan para bunda PAUD, guru ngaji di TPQ (Taman Pendidikan Alquran), guru sekolah Minggu dan agama-agama lain.

Honor mereka akan dinaikkan pada tahun 2023 mendatang.

Selain itu, melalui APBD 2023 mendatang, akan ada anggaran perbaikan rumah, perbaikan fasilitas umum warga dan balai-balai RW, hingga acara sedekah bumi juga bakal ada tambahan anggaran.

APBD 2023 terutama untuk memperkuat sektor pendidikan dan sosial.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono membocorkan kenaikan honor guru ngaji itu, saat bertemu guru-guru ngaji di Kecamatan Sambikerep beberapa waktu lalu.

Adi menyebut usulan kenaikan itu termasuk insentif bagi para bunda PAUD se-Surabaya.

"Kenaikan honor itu sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kita atas cinta kasih dan dedikasi para bunda PAUD, guru TPQ, dan guru sekolah Minggu yang telah mengasuh dan mendidik anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” kata Adi, Selasa (1/11/2022).

Selama ini honor mereka Rp 500.000 per bulan.

Sebagaimana usulan dalam APBD 2023, honor guru ngaji TPQ dan guru sekolah Minggu itu akan naik menjadi Rp 600.000 per bulan.

Total ada sekitar 12.000 guru TPQ dan sekolah Minggu.

Kenaikan honor iu tengah digodok di Komisi D DPRD.

"Kami matangkan pembahasan dengan Bappeko, dinas dan badan di Pemkot yang menjadi mitra kerja kami. Agar gol dalam skema belanja APBD di 2023,” jelas Ketua Komisi D Khusnul Khotimah.

Rp 117 M untuk Bedah 3.148 Rumah
Targetnyal, pada10 November 2022, bertepatan peringatan Hari Pahlawan, DPRD Surabaya dan Wali Kota Eri Cahyadi akan menetapkan APBD tahun 2023.

Seluruh Anggota DPRD dan wali kota akan mengenaka kostum pahlawan. Kekuatan APBD Kota Pahlawan mencapai Rp 11,2 triliun.

Dikatakan Adi Sutarwijono, sektor pendidikan dan sosial mendapat perhatian khusus dari DPRD Surabaya dalam pembahasan Rancangan APBD 2023, selain sektor infrastruktur dan kesehatan.

Salah satunya adalah untuk perbaikan rumah tidak layak huni.

Saat berkunjung ke kawasan padat penduduk di Kelurahan Genting Kalianak, Kecamatan Asemrowo, Adi Sutarwijono mendapati banyak rumah tidak layak huni.

Saat hujan bocor dan air bisa masuk rumah.

Ketua RT setempat, Jumali mendesak agar rumah tersebut diperbaiki.

Apalagi saat hujan deras, penghuni rumah mengungsi ke Balai RW.

"Kami minta diperbaiki melalui program Pemkot," kata Jumali.

Adi pun langsung menyanggupi untuk memperjuangkan agar rumah itu segera diperbaiki.

Tahun anggaran 2023, diplot anggaran bedah rumah tidak layak huni sebesar Rp 117 miliar untuk sebanyak 3.148 rumah.

Setiap rumah yang dibedah berhak atas uang senilai Rp 35 juta.

"Saat ini banyak warga yang antre ingin mendapatkan manfaat program bedah rumah tidak layak huni (Rutilahu)," jelas Adi.

DPRD Surabaya juga menyetujui anggaran untuk perbaikan balai-balai RW atau balai pertemuan dalam APBD 2023.

“Supaya lebih layak sebagai ruang publik, tempat warga berkumpul dan berembug,” kata Adi.

Tahun 2022, Dinas Pendidikan Kota Surabaya mulai merintis disulapnya belasan Balai RW menjadi tempat 'sinau bareng' yang bisa digunakan anak-anak pelajar selepas jam sekolah, termasuk dipergunakan untuk tempat ngaji.

“Guru-guru les pelajaran umum dan guru ngaji mendapatkan insentif dari APBD Kota Surabaya,” kata Adi Sutarwijono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved