Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

TERUNGKAP Kalimat yang Dibisikkan Ibu Brigadir J saat Bharada E Bersimpuh di Kakinya, Icad Jawab Ini

Ini kalimat yang dibisikkan ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak saat Brigadir J bersimpuh minta maaf di kakinya. 

Editor: Musahadah
Kolase youtube kompas TV/metro TV
Bharada E bersimpuh di kaki orangtua Brigadir J dalam sidang kedua pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Terungkap kalimat yang dibisikkan ibu Brigadir J ke Bharada E. 

SURYA.CO.ID - Terungkap kalimat yang dibisikkan ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak saat Brigadir J bersimpuh minta maaf di kakinya. 

Momen Bharada E bersimpuh minta maaf di kaki orangtua Brigadir J itu terjadi sebelum sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (25/10/2022). 

Orangtua Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat saat itu duduk di krsi saksi bersiap memberikan keterangan di dalam sidang. 

TIba-tiba Bharada E langsung datang menemuinya dan bersimpuh minta maaf dengan mencium tangan orangtua Brigadir J. 

Tampak Samuel Hutabarat mengelus kepala Bharada E dan Rosti Simanjuntak membisikkan sesuatu. 

Baca juga: ALASAN Adik Brigadir J Tak Mau ke Luar dari Polri seusai Kakak Tewas, Ini Perjuangannya Jadi Polisi

Dikatakan Samuel Hutabarat, saat itu sang istri memberikan pesan khusus ke Bharada E

"Dipesankan istri saya, kamu harus terbuka di depan hakim. Jangan ada yang kamu tutupi. Itu yang kami harapkan dari kamu Eliezer," ucap Samuel menirukan perkataan Rosti Simanjuntak dikutip dari tayangan Dua Sisi, TV One, Kamis (27/10/2022).

Mendengar nasehat itu, Eliezer pun menganggukkan kepalanya. 

"Saya akan membuka semua ibu. Saya akan membuka," ucapnya. 

Dikatakan Samuel, sang istri kini sudah bisa memilah siapa yang dikorbankan dalam kasus ini, dan siapa yang menyusun drama. 

Ini berbeda dengan sebelumnya, dimana Rosti kerap menyalahkan semua yang terlibat dalam masalah ini. 

"Yang namanya ibu, sangat syok karena dia yang melahirkan, dia yang membesarkan anaknya. 

Siapa yang terlihat di media ikut permasalahan ini, semua disalahkan.

Hari demi hari hingga sekarang, mulai bisa memilah-milah siapa yang dikorbankan siapa yang menyusun drama ini. Dia sudah mulai mengerti," ungkap Samuel. 

Bagi Samuel sendiri, Bharada E ada ketulusan untuk mengakui perbuatan dan meminta maaf. 

Apalagi permintaan maaf itu tidak hanya dilakukan sekali.

"Dia sangat mengakui dan bersimpuh kepada kami. Saya selaku ayah dari almarhum, mengingat ajaran kepercayaan selaku umat nasrani sangat diajarkan bahwa seseorang kalau sudah bersimpuh atau sudah mengakui kesalahannya, kita harus mengampuninya," katanya. 

Samuel lalu meceritakan sebelum Bharada E meminta maaf di sidang, ada seseorang melakukan panggilan video call kepadanya jauh sebelum Bharada E bersimpuh.

Seseorang tersebut merupakan keluarga besar Bharada E, tepatnya sang paman.

 "Pamannya sudah pernah melepon saya secara video call. Secara langsung dari Manado kalau gak salah,"

"Pamannya video call minta ampun atas nama keluarga besar," kata Samuel Hutabarat.

Tak lama setelah itu, Samuel Hutabarat kemudian menerima surat permintaan maaf yang ditulis Bharada E dari dalam tahanan.

Jujur saya, kata Samuel, kala itu hatinya masih berat menerima permintaan maaf dari Bharada E dan keluarga besarnya.

Namun lambat laun Samuel sadar, Bharada E menyesali perbuatannya dan mengakui telah melakukan pembunuhan Brigadir J.

"Memang saat itu belum begitu saya terima maafnya saya masih merasa berduka,"

"Jadi saya lihat Bharada E ini hari demi hari sangat menyesali perbuatan dia, jadi saya berpikir secara kerohanian, dia saya lihat mengakui kesalahannya," kata Samuel Hutabarat.

"Namun kita ini tinggal di negara hukum, tentu proses hukum terus berjalan," sambungnya.

Lihat video selengkapnya:

Rosti Simanjuntak Menanti Kejujuran Putri Candrawathi 

Terpisah, Rosti Simanjuntak yang hadir di program Kontroversi Metro TV meyakini Bharada Richard Eleizer atau Bharada E tulus meminta maaf kepada keluarga.

"Biasanya kalau anak bersujud kepada orang tua akan mengungkapkan hatinya yang tulus," kata Rosti.

Rosti mengatakan bahwa sebagai orang tua dan kekuatan Brigadir Yosua sangat menunggu bukti ketulusan Bharada E untuk berkata jujur.

Rosti meyakini bahwa Bharda E mengetahui apa yang terjadi sehingga anaknya, Brigadir Yosua meninggal di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Jadi kami sebagai orang tua menunggu bukti ketulusan yang akan keluar dari mulut Richard berkata jujur dan berkata yang sebenar-benarnya apa di dalamnya, karena dia semu yang terjadi ini pasti dia tahu," kata Rosti.

"Harapan kami sebagai orang tua berkata jujurlah, ungkapkanlah apa sebenarnya yang terjadi dalam kasus pembunuhan berencana kepada anak kami," katanya.

Permohonan maaf dari Richard itu diterima keluarga Brigadir Yosua sebagaimana agama mengajarkan untuk saling memaafkan.

"Sebagai orang yang memiliki Tuhan atau kita diajarkan dalam agama, kita memaafkan, saling memaafkan. Kami bisa menerima kalau memang Richard bisa membuktikan bukan karena terdesak atau ataupun untuk pribadi dia sendiri kami bisa menerima, karena dalam agama apapun diajarkan saling memaafkan," kata Rosti.

Rosti juga berharap dengan bersujud dan ketulusan Bharada E membuat arwah Brigadir Yosua dama bersama Tuhan.

"Semoga melalui ketulusan dia bersujud kepada kami sebagai bundanya Yosua dan arwah Yosua nanti bisa damai bersama Tuhan,"

Kini, Rosti ingin melihat bagaimana kesaksian Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di persidangan.

Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J, ingin bertanya hati Putri terbuat apa sehingga tega membunuh ajudannya.

"Kita lihat dulu kesaksian dia di sana (ruang sidang) apa dan bagaiamana, dan bagaimana dia berkata jujur atau tidak. Di sana nanti kita tanyakan hatinya terbuat dari apa," kata Rosti Simanjuntak, dikutip dari Youtube Metro TV, Jumat (28/10/2022).

Rosti mempertanyakan nurani Putri Candrawati  dia sebagai seorang perempuan yang juga mempunyai anak.

"Apalagi dia (Putri Candrawati) seorang perempuan yang telah melahirkan anak, saya akan menanyakan terbuat darimana," kata Rosti.

Bahkan Rosti juga mempertanyakan apakah Putri Candrawati tidak memiliki hati nurani yang melihat ajudan yang dipercayai meninggal sia sia.

"Apakah tidak memiliki hati nurani sebagai seorang ibu melihat ajudannya yang begitu bertanggung jawab dalam tugas mengawalnya selama ini, selama bertugas di rumah itu, mengurus rumah tangga, dan dipercayai," tanya Rosti.

Kata Rosti, Putri Candrawati yang mempercayai Brigadir Yosua tega meninggal tanpa memberikan bantuan sedikitpun.

"Seorang perempuan tega melihat anak dibunuh ramai ramai seperti itu tanpa ada pertolongan, tidak ada satupun diantara mereka untuk memberikan bantuan kepada Brigadir Yosua," kata Rosti.

 Sehingga Rosti kembali menanyakan hati Putri Candrawati dan Ferdy Sambo terbuat dari apa.

"Jadi kami mau menanyakan hatinya sebenarnya terbuat darimana sebagai seorang perempuan (ibu red) dan seorang bapak, dia (Ferdy Sambo) sebagai perwira tinggi, seorang jenderal yang tahu hukum tapi membiarkan anak mati seperti itu dengan sadis dan keji,"

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sebelum Bharada E Bersimpuh, Ada Sosok yang Lebih Dulu Video Call Ayah Brigadir J untuk Mohon Ampun

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved