Berita Surabaya

Fakultas Kedokteran Unair Lolos 6 Cabang Dalam Ajang IMO, Dua Tim Raih Juara 1 dan 3

Enam tim dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil lolos dalam semifinal Indonesian Medical Olympiad (IMO) 2022

Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Unair
Perwakilan FK Unair Tim Digestif diberi penghargaan sebagai Juara 1 dan Tim Neuropsikiatri sebagai juara 3 dalam ajang Medical Olympiad (IMO) 2022 di Universitas Ciputra, Sabtu (22/10/2022) lalu. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Enam tim dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil lolos dalam semifinal Indonesian Medical Olympiad (IMO) 2022.

Ini menjadikan FK Unair jadi satu-satunya kampus yang berhasil lolos dalam semua cabang.

Dan bertanding dengan delegasi terbaik mahasiswa kedokteran dari seluruh Indonesia di Universitas Ciputra, Sabtu (22/10/2022) lalu.

Keenam tim ini antara lain tim kardiorespiratory, digestif, muskulokeletal, Urogenital, Infeksi Tropis dan Neuropsikiatri.

“Jadi teman-teman sebelumnya sudah mengikuti babak penyisihan. Dan Alhamdulillah semua lolos ke babak semifinal dan bertanding di Hari Sabtu-Minggu,” ujar Chaesaroy Afif Wibowo dari Tim Digestif, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: FK Unair Surabaya Sambut 31 PPDS Program Hybrid TNI

Dari enam tim yang maju dalam semifinal, dua tim yakni digestif dan kardiorespirasi berhasil membawa pulang juara.

Tim digestif menyabet juara 1 sementara tim neuropsikiatri menyabet juara 3.

“Saya sangat senang dan bangga bisa membawa nama Unair menjadi salah satu juara di ajang IMO 2022 ini. Tak lupa saya juga berterimakasih kepada dosen dan kakak tingkat yang membina dalam persiapan hingga final ini,” tambahnya.

Rasa syukur juga diungkapkan oleh Yongki Welliam dari tim kardiorespirasi yang juga sangat terbantu dengan pelatihan tambahan oleh dosen yang materinya tidak ia dapatkan di kelas.

Baca juga: Atasi Stunting, Guru Besar FK Unair Turun Langsung ke Puskesmas Arosbaya Bangkalan

Ia mengisahkan, kemenangan timnya kali ini juga tak lepas dari kekalahan di ajang Regional Medical Olympiad (RMO), Juli lalu.

"Saat RMO lalu cabang kardiorespirasi gagal mendapatkan medali akibat persiapan yang mungkin masih kurang matang, yakni hanya dalam satu sampai dua bulan setelah hasil seleksi delegasi,” terangnya.

Belajar dari pengalaman, mereka pun melakukan evaluasi cara belajar.

Persiapan IMO ini pun mereka lakukan di sela-sela padatnya jadwal perkuliahan dan skirpsi.

“kami menekankan persiapan bersama pada hal yang bersifat praktis dalam supervisi senior kami,” terangnya.

Sementara untuk materi teoritik, ia dan reITS Sukses Jadi Jawara di Ajang Motor Listrik Nasionalkan timnya, Clonia Mila membuat ceklis bersama.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved