Berita Bangkalan
Atasi Stunting, Guru Besar FK Unair Turun Langsung ke Puskesmas Arosbaya Bangkalan
Guru besar Fakultas Kedokteran Unair memberikan edukasi dan pemeriksaan balita stunting di Puskesmas Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menyiapkan generasi bangsa tak sekadar membahas jumlah, tapi juga upaya untuk meningkatkan kualitas.
Hal ini ditekankan Prof Dr Irwanto dr SpA(K), guru besar Fakultas Kedokteran Unair saat memberikan edukasi dan pemeriksaan balita stunting di Puskesmas Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.
Salah satu masalah yang harus diatasi adalah terkait stunting.
"Stunting adalah masalah pertumbuhan yang disebabkan gangguan gizi kronis," ungkap Prof Irwanto kepada SURYA.co.id, Senin (24/10/2022).
Gangguan gizi kronis bisa terjadi sejak sebelum kehamilan, masa hamil hingga bayi lahir.
Menurutnya, seorang ibu perlu mempunyai pengetahuan cukup dan memeliharan kesehatannya untuk memastikan calon buah hatinya akan mendapatkan gizi yang cukup sejak sebelum kehamilan.
Salah satunya mengatasi anemia yang sering terjadi sejak remaja.
"Sejak remaja harus memastikan bebas anemia. Supaya saat hamil, tidak mengganggu kebutuhan gizi bagi janin yang dikandung," papar Prof Irwanto.
Dalam kesempatan program pengentasan stunting yang dilakukan Departemen Obstetri Ginekologi dan Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR ini, Prof Irwanto yang hadir bersama Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG (K) menyoroti cara pemberian ASI dan makanan sejak bayi lahir.
Misalnya masih didapatkannya bayi yang mendapatkan campuran nasi dan pisang, padahal masih usia di bawah 6 bulan.
"Padahal harusnya masih mendapatkan ASI eksklusif," tuturnya.
Akibatnya, bayi tidak akan mendapatkan gizi dari ASI secara optimal. Bahkan bisa mengalami gangguan kesehatan seputar saluran cerna.
Beberapa balita stunting yang hadir di Puskesmas, mendapat perhatian Prof Irwanto.
"Kalau putranya tampak anemia seperti ini, segera diperiksa dengan detil. Karena nanti akan diperlukan tambahan zat besi secara berturut selama 6 bulan. Kalau diabaikan, stunting akan semakin parah," saran Prof Irwanto.
Terkait zat besi ini, di depan tenaga kesehatan puskesmas, Prof Irwanto dan dr Eighty mengajarkan pemberian dosis yang tepat agar bisa membantu perkembangan balita stunting.