FAKTA Lion Air JT-330 Terbakar, 30 Menit Suasana Mencekam hingga Tepuk Tangan Penumpang Untuk Pilot

Banyak fakta berdasarkan cerita penumpang pesawat Lion Air JT-330 jurusan Jakarta-Palembang terbakar saat terbang di atas 3.000 kaki.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas.com
Ilustrasi rute pesawat Lion Air JT-330 yang terbakar tak lama usai lepas landas. Foto kanan: ilustrasi suasana kabin pesawat Lion Air. Ada fakta lain Lion Air JT-330 terbakar, 30 menit penumpang merasakan suasana mencekam di kabin hingga tepuk tangan penumpang untuk pilot. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Banyak fakta berdasarkan cerita penumpang pesawat Lion Air JT-330 jurusan Jakarta-Palembang terbakar saat terbang di atas 3.000 kaki. 

Adapun peristiwa itu terjadi tak lama usai pesawat Lion Air JT-330 lepas landas pada Rabu (26/10/2022), pukul 17.13 WIB.

Bahkan, cerita mencekam selama 30 menit di dalam kabin pesawat dan direkam oleh salah satu penumpang hingga tepuk tangan untuk pilot Lion Air.

Pascakejadian tersebut, banyak penumpang menceritakan begitu menakutkannya suasana saat mesin pesawat meledak.

Seorang penumpang yang mengetahuinya langsung memberitahukan kepada kru Lion Air. Walhasil, pilot pun kembali mendarat ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Salah satu penumpang yang merasa ketakutan saat mesin Lion Air terbakar itu adalah pasangan suami istri, Hendri Safrizal dan Fatia Fahmida.

Hendri Safrizal dan Fatia Fahmida bersama anak mereka M Gifari, warga Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, merupakan tiga dari 129 penumpang pesawat Lion Air itu.

Dilansir dari Palembang.tribunnews.com, Fatia merasa bersyukur masih diberi kesempatan untuk berkumpul dan pulang dengan selamat ke Prabumulih.

"Bersyukur, Alhamdulillah ya Allah dikasih kesempatan hidup kedua. Tidak berhenti bersyukur dalam hati," kata Fatia saat ditemui wartawan di Prabumulih.

Suasana kabin mencekam

Meski bersyukur, Fatia mengaku sulit untuk melupakan detik-detik mencekam di dalam pesawat saat penerbangan mulai menghadapi kendala teknis.

Fatia dan suami serta anaknya hendak pulang ke Palembang usai menghadiri wisuda putra ketiganya, Shachrul Fahreza, di Universitas Presiden Jakarta.

Ia menceritakan, sayap sebelah kiri pesawat meledak dan terbakar tak lama usai pesawat lepas landas.

"Kami duduk dibarisan E, pas kejadian ada bapak teriak, sebab terlihat api dan terdengar suara ledakan. Tapi oleh penumpang lain disuruh diam biar yang lain tidak panik," kata Fatia.

Sejumlah penumpang yang mengetahui adanya api dan ledakan, termasuk ia dan keluarganya, berusaha untuk tenang dan segera melaporkan hal tersebut kepada kru pesawat.

"Saat itu semua ayat kami baca, untung anak bungsu kami tidur," tutur Fatia.

Selama lebih dari setengah jam, Fatia dan keluarganya dilingkupi perasaan kalut yang luar biasa.

Mereka mulai tenang setelah pilot mengumumkan pesawat sudah akan mendarat.

"Yang saya sadari adalah sekitar 30 menit terakhir sebelum mendarat pesawat terbang tak terlalu tinggi lantaran rumah penduduk masih terlihat jelas," cerita Fatia.

Setelah pesawat berhasil mendarat, para penumpang yang awalnya tegang dan banyak berdoa akhirnya mengucap syukur sembari bertepuk tangan.

"Kami tepuk tangan sebagai apresiasi ke pilot. Terima kasih sudah membawa kami kembali selamat, jadi itu reflek tepuk tangan," tuturnya.

Saat peumpang turun dari pesawat, petugas pemadam kebakaran sudah bersiap di lokasi untuk membantu proses evakuasi.

"Tak lama dari situ kami langsung ganti pesawat dan sudah tiba di Palembang setengah sembilan, tiba ke Prabumulih sekitar jam 11 malam," katanya.

Hanya saja menurut Fatia, sebelum berangkat dari Jakarta keluarga sudah sempat ragu untuk kembali pulang ke Palembang menggunakan pesawat.

Apalagi, terjadi 2 kali penundaan penerbangan.

"Pokoknya penerbangan pada 26 Oktober 2022 merupakan pengalaman mencekam yang sulit dilupakan. Sebelum ini kami menggunakan pesawat tidak pernah bermasalah," katanya.

Penumpang tepuk tangan

"Alhamdulillah," begitulah ucapan Gustria Kurnia Putri, penumpang pesawat Lion Air JT330 lainnya setelah sukses mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (26/10/2022).

Riuh tepuk tangan pun menggema, diiringi suara isak tangis dari beberapa penumpang yang ketakutan.

Pada Rabu petang, pesawat Lion Air JT330 rute Cengkareng-Palembang mengalami kebakaran mesin dan harus return to base (RTB) ke Bandara Soetta.

Gustria merupakan satu dari 126 penumpang pesawat Lion Air yang lepas landas sekitar pukul 17.13 WIB.

Video suasana di dalam pesawat yang diunggah oleh Gustria itu pun viral dan beredar di media sosial.

Dalam sebuah unggahannya, Gustria menceritakan peristiwa yang tak akan bisa dilupakannya itu.

Kompas.com telah mendapat izin untuk mengutip video keterangannya yang diunggah pada Kamis (27/10/2022).

Sesaat setelah pesawat lepas landas, ia mengaku sempat mendengar yang cukup keras, tapi tak berpikir bahwa ledakan itu bersumber dari mesin.

"Aku masih positif thingking, aku mikirnya ada barang orang yang jatuh," kata Gustria.

Selang 5-10 menit kemudian, beberapa penumpang menyadari bahwa sayap kiri pesawat mengeluarkan api.

Penumpang di bagian depan pesawat pun berteriak memanggil pramugari dan menunjukkan api tersebut. Mengetahui sayap kiri pesawat terbakar, pramugari pun langsung melapor kapten pilot.

"Kemungkinan ada kali ya sekitar 30 menitan ketika di atas, itu penumpang udah mulai nangis dan nular. Aku juga udah mulai panik," ujarnya.

Ia pun mengaku bersyukur ketika pilot berhasir membawa pesawat kembali ke bandara dengan aman dan selamat.

Pernyataan Lion Air

Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pesawat tersebut dipastikan telah siap dan layak terbang.

Menurut Danang, pesawat JT330 telah dipersiapkan secara tepat dan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Sebelum keberangkatan, pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK dinyatakan layak dan aman dioperasikan melalui pengecekan awal (per flight check),” kata Danang dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).

"Fase mengudara berjalan normal. Pilot menjalankan pengoperasian pesawat berdasarkan prosedur," imbuh dia.

Pada ketinggian jelajah 3.000 kaki, pilot merasakan kinerja pada salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya dan harus segera dicek.

Awak pesawat tersebut kemudian meminta izin untuk melaksanakan pendaratan darurat.

"Dalam memastikan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal (return to base) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta," jelas dia.

Pendaratan darurat berhasil dilakukan tanpa ada insiden lanjutan pada sekitar pukul 17.46 WIB.

Baca berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tepuk Tangan Penumpang Lion Air JT330 Setelah Pilot Sukses Mendaratkan Pesawat dengan Aman..."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penumpang Lion Air Ceritakan Situasi Mencekam di Pesawat Usai Mesin Meledak di Udara"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved