Usai Diunjuk Rasa di ATR/BPN Gresik, Muncul Dokumen Ganda Kepemilikan Tanah di KEK JIIPE

SURYA.CO.ID, GRESIK – Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Gresik mengundang para pihak untuk mencari penyelesaian kasus tanah di Kawasan Ekonomi Nasional (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Kecamatan Manyar, Rabu (26/10/2022).

Abdullah, kuasa hukum pemohon sertifikat tanah di Kantor Kementerian ATR /BPN Gresik mengatakan, mediasi digelar bersama semua pihak. Mulai Kepala Desa Manyarejo, Camat, PT Berkah Kawasan Manyar Sejehtaera (PT BKMS), Polres Gresik, perwakilan pengurus sertifikat tanah dan ATR/BPN Gresik. Rapat bersama tersebut dipimpin langsung oleh Kepala ATR/BPN Gresik, Asep Heri.

Menurut Abdullah, dari mediasi tersebut muncul kepemilikan dokumen ganda antara pemohon sertifikat dari petani tambak dan PT BKMS pengelola KEK JIIPE. Namun kepemilikan dokumen ganda tersebut sudah diputuskan oleh Mahkamah Agung.

“Dari rapat bersama tadi, semuanya menerima dari dokumen yang diajukan oleh kami (pemohon sertiffikat tanah di KEK JIIPE, red). Sebab kita tidak ingin mundur lagi. Sudah ada putusan MA bahwa tanah dari petani ini sudah sah,” kata Abdullah dengan didamping Sholeh, tim hukum petani tambak yang tanahnya di KEK JIIPE.

Lebih lanjut Abdullah menambahkan, ATR/BPN akan memberikan penyelesaian sesuai dokumen yang ada. “Saat ini hanya salah paham. BPN akan memberikan solusi sesuai dokumen yang ada,” jelasnya.

Sementara Sholeh mengatakan, mediasi ini digelar setelah unjuk rasa dari aliansi Gerakan pemuda nusantara. “Setelah unjuk rasa kemarin, ada perubahan pelayanan,” kata Sholeh.

Diketahui, unjuk rasa terjadi di Kantor Kementerian ATR/BPN Gresik, Jalan Raya Permata dari aliansi Gerakan pemuda nusantara, Kamis (20/10/2022). Massa meminta pegawai ATR/BPN Gresik tidak menjadi oknum sarang mafia tanah. ****