Tragedi Arema vs Persebaya

Satu Lagi Korban Tragedi Arema vs Persebaya Meninggal, 18 Hari Dirawat di RSSA Malang

Satu lag korban tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan meninggal dunia, Jumat (21/10/2022), setelah menjalani perawatan di RSSA Malang

surya.co.id/purwanto
Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Reyvano Dwi Afriansyah dibawa menggunakan mobil jenazah meninggalkan Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jumat (21/10/2022). Reyvano menjadi korban Tragedi Kanjuruhan meninggal dunia usai dirawat 21 hari di rumah sakit. Reyvano merupakan warga Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 134 orang. 

SURYA.CO.ID, MALANG - Satu laiu korban tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan meninggal dunia, Jumat (21/10/2022), setelah menjalani perawatan selama 18 hari di RSSA Malang.

Korban bernama Reyvano Dwi Afriansyah (17) yang meninggal dunia Jumat (21/10/2022) pukul 06.45 WIB.

Ia adalah warga Jalan Kebonsari RT 4 RW 1 Dusun Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Ia telah dirawat di RSSA Malang selama 18 hari.

Hingga saat ini ada 134 korban jiwa tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, jika dikalkulasikan secara keseluruhan.

Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang dr I Wayan Agung mengatakan, korban merupakan pasien rujukan dari RS Hasta Husada Kepanjen.

Baca juga: Pasca Tragedi Kanjuruhan, Ketua Umum PSSI Iwan Bule Didesak Mundur, Ini Tanggapan Pengurus

Baca juga: TGIPF : Pembatalan Otopsi Korban Tragedi Arema vs Persebaya Karena Keputusan Keluarga

Ia mewakili RSSA dan manajemen mengucapkan belasungkawa atas kematian siswa kelas XII SMK ini.

"Ia tidak pernah lepas ventilator. Kondisinya naik turun naik turun. Ada luka di kepala, tulang dada, tulang navikula, kemudian cedera kepala," jelas Wayan pada wartawan.

Menurutnya, selama di ICU nafas korban tidak stabil.

"Jadi selama 18 hari diberi alat bantu nafas dengan kondisi naik turun. Kita terus berjuang bersama almarhum tapi Allah menentukan kehendak lain," kata Wayan.

Sejak dipindahkan dari RS Hasta Husada Kepanjen, ia tidak pernah keluar dari ICU dan tidak lepas dsri ventilator. Kondisinya naik turun.

"Sekarang yang di ICU tinggal satu orang. Kondisinya juga belum stabil dan pakai ventilator. Namanya Novita," jelas Wayan.

Sedang yang di high care ada satu orang. Ia baru keluar dari ICU Covid. Sedang yang sudah dirawat inap ada dua orang.

"Yang di ruang rawat inap akan segera pulang," jawabnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved