Berita Lamongan

Mengenang Wafatnya Sang Legend, Manajer, Official dan Pemain Persela Ziarah ke Makam Choirul Huda

Manajer Persela Faris Julinar Maurizal, official dan sejumlah pemain melakukan ziarah dan doa bersama di makam Choirul Huda

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Hanif Manshuri
Manajer, official dan pemain Persela Lamongan saat ziarah dan melakukan doa bersama di makam Choirul Huda, Sabtu (15/10/2022). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Lima tahun sudah kiper Persela Lamongan, Choirul Huda meninggal dunia, terhitung sejak Minggu (15/10/2017) sore.

Hari Sabtu (15/10/2022) ini, Manajer Persela Faris Julinar Maurizal, official dan sejumlah pemain melakukan ziarah dan doa bersama di makam Choirul Huda.

Meski diiringi hujan gerimis, tidak menyurutkan para peziarah ini untuk melakukan doa bersama hingga tuntas.

Mereka duduk di samping sisi timur makam  Choirul Huda yang selama hidupnya telah mengabdi untuk Persela Lamongan.

Sebelum doa bersama tersebut dilaksanakan, di antara peziarah ada yang membersihkan rumput yang memenuhi  permukaan makam sang legenda.

Dengan khusyuk mereka memanjatkan doa untuk Choirul Huda. Usai bacaan tahlil, diakhiri dengan doa oleh sang imam dan lainnya mengamini.

Manajer Persela, Faris Julinar Maurizal mengungkapkan, Choirul Huda menjadi salah satu legenda Persela yang patut diteladani.

Ia melihat loyalitas almarhum dan semangatnya untuk kebanggan Persela Lamongan.

"Beliau menjadi salah satu legenda Persela yang patut kita teladani, semangat dan loyalitasnya untuk tim kebanggaan Persela Lamongan, " kata Faris.

Hari ini, ia  mengajak beberapa pemain, karena kompetisi sedang break.

"Jadi kita ajak terutama pemain, manajemen serta official yang berdomisili di Lamongan untuk mewakili doa bersama di lima tahun meninggalnya Choirul Huda, " ungkapnya.

Diketahui, meninggalnya sang kiper cukup tragis, pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya.

Pada menit ke-44, Huda coba mengamankan gawang dari ancaman Marcel Sacramento, tetapi dadanya malah mengenai kaki dari Rodrigues.

Huda sempat bergerak, kemudian tidak sadarkan diri. Tim medis langsung melarikan sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans.

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, sosok yang saat itu berusia 38 tahun  sempat mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen. Namun Tuhan berkehendak untuk menghadapNya. 

Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved