Berita Bangkalan
Peserta Sabung Ayam di Bangkalan Ditembus Peluru, Polres Bentuk Tim Khusus untuk Memburu Pelaku
Polisi juga belum memastikan apakah korban adalah peserta sabung ayam atau bukan, atau hanya penonton sabung ayam.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Penyelidikan atas kasus tewasnya M (50), warga Desa Dabung, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan di lokasi sabung ayam, Desa Lantek, Kecamatan Galis terus dilakukan pihak kepolisian. Bahkan Polres Bangkalan membentuk tim khusus dengan melibatkan sejumlah fungsi untuk membantu Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim).
M tewas dengan posisi telungkup di dalam arena sabung ayam, Rabu (12/10/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban mengenakan kemeja biru dipadu celana pendek berwarna abu-abu. Tampak bercak darah di bagian punggung.
“Tiga kali tembakan, pelaku masuk arena (sabung ayam) sambil melepaskan tembakan pertama namun tidak menyasar ke korban,” ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono kepada SURYA, Kamis (13/10/2022).
Aksi koboi itu sontak membuat para penonton sabung ayam semburat ketakutan. Beberapa saat kemudian polisi datang ke lokasi sabung ayam itu namun pelaku penembakan sudah pergi.
Selain menerjunkan personel gabungan lintas fungsi, Polres Bangkalan telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian. Polisi juga belum memastikan apakah korban adalah peserta sabung ayam atau bukan, atau hanya penonton sabung ayam.
“Tembakan kedua dan ketiga menyasar tubuh korban, mengenai punggung hingga menembus ke kepala. Peluru bersarang di kepala bagian belakang. Setelah itu, pelaku kabur entah ke mana,” jelas Wiwit.
Sebelumnya, Wiwit didampingi Wakapolres Bangkalan, Kompol Mukhammad Lutfi dalam keterangannya di depan Kamar Mayat RSUD Syamrabu Bangkalan, Rabu (13/10/2022) malam menyatakan, berdasarkan hasil otopsi pihak rumah sakit, korban menderita dua luka tembak di bagian punggung yang menembus bagian kepala.
“Sehingga itu yang membuat korban meninggal dunia. Korban berinisial M, berusia sekitar 50 tahun, warga Desa Dabung, Kecamatan Geger,” terang Wiwit di hadapan para jurnalis. *****