Berita Lamongan
Setelah 25 Kecamatan Bersih dari PMK, Para Pedagang Ternak Lega Pasar Hewan Lamongan Dibuka Kembali
Sapi yang sehat dan sudah divaksin akan terpantau kemana pun saat jual. Sebab tanda barcode yang dipasang oleh petugas
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Penanggulangan sampai pembersihan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di 25 kecamatan di Lamongan, merupakan perjuangan berat. Dan begitu PMK mereda, pembukaan kembali pasar hewan di Desa Ngomongin, Kecamatan Tikung, Minggu (9/10/2022), seperti hadiah bagi kesabaran para pedagang ternak yang lima bulan terakhir harus terganggu roda ekonominya.
Pembukaan pasar hewan tersebut dilakukan oleh Plt Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ummuronah dan Direktur Perumda Pasar, Hartono. Begitu pembukaan dilakukan, seketika para pedagang bertepuk tangan dan dalam sekejap area dalam pasar hewan yang sebelumnya bak kuburan, kembali ramai.
Satu di antara pedagang sapi, Martimbo (60) menyambut gembira dengan kebijakan Pemkab Lamongan yang membuka kembali Pasar Hewan."Alhamdulillah, kami bisa bekerja kembali, " ujar Martimbo.
Ummuronah mengatakan, pembukaan pasar hewan di Lamongan ini untuk kembali menggairahkan perekonomian warga khususnya pedagang ternak. Ia mengakui, terhitung lima bulan penutupan membuat perekonomian peternak terganggu.
Karena PMK membuat aktifitas lumpuh dan para peternak serta para pedagang tidak bisa lagi menjalani pekerjaannya di pasar hewan. "Sebagaimana yang kita saksikan, jadi hari ini kita buka kembali pasar hewan di Kecamatan Tikung l. Semoga ini dapat membangkitkan perekonomian masyarakat," ujar Ummu.
Meski sudah resmi dibuka, PD Pasar Lamongan tetap memberlakukan SOP yang cukup ketat. Di antaranya, hewan yang dibawa oleh para pedagang harus benar-benar sehat, dibuktikan dengan surat keterangan dari dinas kesehatan hewan.
"Jika nantinya ada hewan yang sakit atau terpapar PMK maka petugas akan melakukan karantina hewan tersebut secara mandiri, " jelas Ummu.
Yang jelas, tambahnya, hewan yang sakit akan karantina terlebih dahulu. Karena sudah ditegaskan bahwa hewan yang dibawa ke pasar hewan untuk diperjualbelikan harus dalam keadaan sehat.
Ditambahkan pula, petugas kesehatan hewan Pemkab Lamongan juga telah melakukan upaya pencegahan penularan PMK. Yaitu dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan dan pemberian vaksinasi bagi sapi.
Sapi yang sehat dan sudah divaksin akan terpantau kemana pun saat jual. Sebab tanda barcode yang dipasang oleh petugas.
Sementara data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan menunjukkan, total ada 3.782 sapi yang tertular atau 75 persen dari 117.000 populasi sapi di Lamongan. Dari jumlah itu 2.550 sudah dinyatakan sembuh.
"Pemberian vaksinasi bagi hewan itu ada dan setiap sapi yang sudah divaksin, diberi tanda. Dan itu sudah bisa dibawa kemana-mana karena dinyatakan aman," tegasnya.
Sementara Direktur PD Pasar Lamongan, Suhartono mengungkapkan, pasar hewan yang dibuka tidak hanya di Tikung yang buka setiap Minggu. Tetapi juga Pasar Hewan Babat. "Pasar Hewan Babat dibuka setiap Selasa. Dan jumlah sapi yang masuk ke Pasar Hewan Babat lebih banyak dibanding Pasar Hewan Tikung," ungkap Suhartono.
Di Pasar Hewan Lamongan jumlah penjual ada 36 orang dengan populasi setiap pasaran sebanyak 110 ekor sapi. Sementara di Pasar Hewan Babat, jumlah pedagang mencapai 75 orang dengan jumlah sapi 160 ekor pada setiap pasaran.
Suhartono mengimbau peternak, pedagang atau siapapun yang terlibat aktifitas di Pasar Hewan Lamongan untuk tetap mematuhi prokes dan SOP yang ditentukan oleh PD Pasar, Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan. "Kalau semua patuh, maka operasional Pasar Hewan akan berjalan lancar dan berkelanjutan, " pungkas Suhartono. ****