Tragedi Arema vs Persebaya
Kisah Abdul Mukid Aremania Jember Temani Faiqotul Hikmah Korban Tragedi Arema FC vs Persebaya
Adbul Mukid merasa bertanggungjawab karena dialah yang membonceng Faiq ke Kepanjen, Malang, tempat laga Arema FC vs Persebaya
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Fatkhul Alami
"Saya dengar sudah panas karena Arema kalah. Saya kontak Faiq dan temannya tapi tidak bisa. Sebisa mungkin saya berusaha masuk, dan akhirnya bisa setelah beli tiket di calo," imbuhnya.
Mukid masuk ke stadion, beberapa menit sebelum pertandingan bubar. Setelah pertandingan bubar, situasi memanas dan akhirnya ricuh.
Suporter turun ke lapangan, kata Mukid. Polisi pun melontarkan gas air mata.
"Tebal sekali. Mata saya perih, saya juga tidak pakai masker," lanjutnya.
Mukid hanya memikirkan keselamatan Faiq. Dia menerobos kerumunan suporter.
Setelah sekitar pukul 23.30 Wib, Mukid berhasil menemukan Faiq setelah ditelepon sesama suporter dari Jember.
"Faiq ada di sebuah gedung, masih di kawasan stadion. Dia sudah ditutupi kain, sudah meninggal," katanya lirih.
Tidak hanya Faiq, temannya Noval Putra Aulia juga meninggal dunia.
Dari empat orang suporter Jember yang bisa masuk ke stadion, dua orang meninggal dunia yakni Faiq dan Noval.
"Rombongan saya hanya empat yang bisa masuk sepengetahuan saya. Dua orang meninggal. Yang dua, saya tidak tahu kondisinya," katanya.
Dan sebagai bentuk tanggungnawabnya, Mukid menemani jenazah Faiq pulang ke rumah duka dengan mengendarai mobil ambulans. Sepeda motor miliknya diurusi teman-temannya.
Faiqotul Hikmah, merupakan satu dari 130 korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.
Tragedi yang terjadi usai laga antara Arema FC dan Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam.