Berita Tulungagung
Pantai Gerangan, Suguhan Keindahan 'Permata Tersembunyi' di Balik Gunung Karang di Tulungagung
Di bagian kiri pantai ada sungai yang mengalirkan air tawar dari arah pegunungan. Sementara ombaknya sangat bersahabat
Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pantai Gerangan di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung layak disebut hidden gems alias permata tersembunyi. Pantai yang tak seberapa luas ini masih terkesan asri meski berada di tempat yang cukup sulit dijangkau.
Medannya berada di area pegunungan dengan akses jalan yang rusak, membuat keindahannya seolah tersembunyi. Namun kehadiran proyek strategis nasional Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung, kini membuat Pantai Gerangan makin mudah diakses.
Wisatawan bisa melewati jalur ke arah Pantai Popoh, lalu berbelok ke jalan JLS Brumbun-Sine. Namun perlu berhati-hati, karena meski jalannya sudah mulus, jalur ini belum secara resmi dibuka. Sekitar 5 menit menyusuri JLS, maka akan ketemu jalan ke arah Pantai Brumbun.
Ini adalah jalur wisata lama yang sudah banyak mengalami kerusakan. Dengan sepeda motor, sekitar 10 menit berkendara akan bertemu jalan bercabang, berbelok ke kanan ke arah Pantai Brumbun, ke kiri ke arah Pantai Gerangan.
Jalur Pantai Gerangan ini adalah jalur baru berupa jalan beton. Dari persimpangan ini butuh sekitar 5 menit untuk sampai ke Pantai Gerangan. Mobil bisa masuk ke Pantai Gerangan, namun harus hati-hati karena jalannya hanya cukup untuk satu kendaraan.
Ada permukiman kecil di sekitar pantai yang terdiri belasan rumah warga. Panjang garis pantainya sekitar 200 meter saja, namun terkesan sangat indah karena kanan dan kirinya diapit gunung karang dengan hutan hijau di atasnya.
Di bagian kiri pantai ada sungai yang mengalirkan air tawar dari arah pegunungan. Sementara ombaknya sangat bersahabat karena pantai ini berada di balik gunung. Pepohonan di sepanjang pantai juga masih terjaga sehingga sangat rindang kala panas matahari menyengat.
Ada dua pohon nyamplung raksasa yang memayungi pantai ini. "Dulunya ada tiga pohon nyamplung raksasa. Yang satu mati karena sudah terlalu tua," ucap seorang warga bernama Waji, sambil menunjuk lubang tanah bekas batang pohon tersebut berada.
Anak-anak bisa bermain di aliran sungai kecil dengan air tawar yang jernih. Atau bisa bermain ombak karena jarang ada ombak besar yang menyambangi pantai ini, kecuali saat cuaca buruk.
Menurut Waji, selama ini masih sedikit yang mengunjungi Pantai Gerangan karena akses jalannya buruk. "Sebelumnya pernah ditiketkan. Tetapi karena sepi akhirnya tiketnya dihentikan," jelasnya.
Kini Pantai Gerangan mulai dilirik banyak komunitas untuk menggelar acara. Ada juga para pemancing yang berkunjung ke pantai ini. Namun biasanya mereka menyusuri tebing yang mengapit pantai untuk mencari spot terbaik.
Warga sudah menyediakan toilet untuk wisatawan selepas mandi. Selain itu ada sejumlah warung untuk sekedar ngopi maupun menikmati makanan ringan.
Menurut seorang wisatawan bernama Tri Handoko dari Kediri, Pantai Gerangan terkesan sangat homey atau nyaman. "Rasanya nyaman seperti bermain di pekarangan rumah sendiri. Tempatnya teduh dan diapit gunung yang hijau," kata Handoko.
Handoko mengaku cukup nyaman membawa anaknya bermain ombak di Pantai Gerangan. Meski ombaknya sangat bersahabat, Handoko mengingatkan agar tetap waspada. Sebab meski pun suasananya sangat bersahabat, namun alam tetap tidak bisa diprediksi. "Kita bisa mendirikan tenda di pantai karena tempatnya teduh, sambil mengawasi anak-anak bermain air," jelasnya.
Sementara menurut Agus, warga Kecamatan Bandung, Pantai Gerangan merupakan salah satu pantai yang cukup terjaga. Setidaknya pepohonan yang ada di sekeliling pantai masih terlihat hijau.
