Gubernur Papua Tersangka
Beda Dengan Jokowi Minta Lukas Enembe Hormati Hukum, Anggota DPR Asal Papua malah Minta Ini
Gubernur Papua, Lukas Enembe dua kali mangkir dari panggilan KPK atas dugaan kasus gratifikasi Rp 1 miliar hingga Presiden Jokowi angkat suara.
Kuasa hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening mengatakan pihaknya menghormati pernyataan Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, Presiden tahu Lukas Enembe sedang sakit.
"Kita menunggu sampai dia sembuh. Karena, salah satu syarat orang dimintai keterangan dia sehat. Kalau di sakit bagaimana mau datang," ujar Roy dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (26/9/2022).
"Kita menghormati saja, apa yang menjadi harapan Presiden," bebernya.
Ia pun mencari solusi agar Lukas Enembe segera sehat, kemudian mengikuti tahap penyidikan.

"Dia sakit ginjal, ada sakit jantung, diabet dan darah tinggi. Dokter pesan, jangan sampai dia dalam tekanan. Tekanan lebih berat akan membuat dia makin syok," kata Roy.
Ia berharap dokter KPK dan dokter pribadi Lukas Enembe bertemu di Jayapura untuk memeriksa kliennya secara bersama-sama.
"Apakah betul kondisinya atau tidak," katanya.
Ia mengingatkan, jangan sampai kondisi Lukas Enembe dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggungjawab, karena Papua merupakan daerah seksi, tambang emas menjadi rebutan banyak pihak.
Pada Selasa (21/9/2022) lalu, kuasa hukum Lukas, Aloysius Renwarin mengatakan kliennya kemungkinan tidak bisa memenuhi panggilan KPK.
"Beliau masih keadaan sakit kemungkinan tidak akan hadir, yang jelas beliau masih sakit," kata Aloysius.
Adapun Gubernur Papua Lukas Enembe dijadwalkan menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK Senin ini.
Lukas Enembe sebelumnya dipanggil untuk menghadiri pemeriksaan pada 12 September 2022.
Namun, Gubernur Papua itu tak hadir. KPK kemudian kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap Lukas pada Senin ini.
Surat panggilan kedua telah dilayangkan pekan lalu.