KKB Papua
KKB PAPUA Undius Kogoya Kehilangan 2 Anggota dan Ratusan Amunisi, Ini Sepak Terjangnya
KKB Papua pimpinan Undius Kogoya baru saja kehilangan anggota dan ratusan amunisinya. Berikut sepak terjang mereka.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - KKB Papua pimpinan Undius Kogoya baru saja kehilangan anggota dan ratusan amunisinya.
Melansir dari ANTARA, Tim Penegakan Hukum Satgas Damai Cartenz menangkap dua orang anggota KKB Papua Undius Kogoya di dua lokasi berbeda di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Dirkrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani kepada ANTARA, Jumat, mengatakan dua anggota KKB Papua yang diduga bertugas mencari logistik itu ditangkap saat tengah mencari logistik berupa amunisi maupun senjata api.
Ia mengatakan awalnya tim menangkap MK di kawasan Djayanti pada Kamis (22/9) beserta 113 butir amunisi berbagai kaliber dan satu airsoft gun jenis revolver.
Amunisi yang diamankan itu terdiri atas 95 butir amunisi kaliber 5,56 mm dan 18 butir amunisi V2 sabhara karet, paparnya.
Baca juga: KEBOHONGAN KKB PAPUA TERBONGKAR, Jubir OPM Ngaku Serang PJ Bupati Maybrat Tapi Ini Fakta Sebenarnya
Sementara itu pada Jumat pagi, sekitar pukul 11.20 WIT, tim menangkap BK di kawasan SP 5, kata dia.
Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan, keduanya merupakan anggota KKB Kelompok Intan Jaya yang dipimpin Undius Kogoya.
"Saat ini keduanya hingga kini masih dalam pemeriksaan penyidik, " ujarnya.
Sebelumnya, seorang pekerja bernama Manoach Rumansara ditembak oleh KKB Papua di Intan Jaya.
Meski sempat mendapat pertolongan medis, Manoach tak tertolong.
Terkait penembakan itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambom menyebut pelakunya adalah KKB Papua pimpinan Undius Kogoya.
Undius Kogoya, kata Sebby, menuding Manoach Rumansara sebagai mata-mata militer Indonesia yang bertugas melaksanakan proyek pembangunan Jalan Trans Papua di Mamba, Kabupaten Intn Jaya.
Gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB Papua pimpinan Undinus Kogoya telah membuat keresahan bagi sejumlah masyarakat di Intan Jaya.
Ada seitar 500 orang yang terpaksa meninggalkan kampung dan berlindung di Gereja ataupun pos-pos keamanan.